Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.Com - Medan. Universitas Negeri Medan (Unimed) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Pusat Industri Kecil (PIK) Medan, Senin (1/10/2018), dengan tema 'Pengembangan Desain dan Diversifikasi Produk Kerajinan Batik Berbasis Kearifan Lokal di Pusat Industri Kecil (PIK) Medan'.
Pengabdian Masyarakat ini melibatkan tim dosen pengabdian Unimed, yakni sebagai ketua tim Dr Wahyu Tri Atmojo MHum, dari Prodi Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) dan Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat Unimed Dr Hidayat MSi dari Prodi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial (FIS) serta Drs La Ane MSi dari Prodi Managemen Fakultas Ekonomi.
"Dalam kegiatan ini, kita diversifikasi produk batik. Diversifikasi adalah usaha penganekaragaman produk (bidang usaha) atau lokasi perusahaan yang dilakukan suatu perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan sehingga arus kas perusahaan dapat lebih stabil, ini dilakukan perusahaan untuk mengatasi krisis ekonomi, sehingga apabila suatu perusahaan mengalami kemerosotan pendapatan di salah satu produk atau negara/daerah, di produk atau negara/daerah lain mendapatkan kelebihan pendapatan, sehingga kekurangan yang terjadi bisa tertutupi," ujar Wahyu Tri Atmojo.
Mitra yang dilibatkan untuk bekerja sama adalah komunitas pengrajin yang tergabung dalam PIK Medan.
Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, lanjutnya, adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mitra dalam mengembangkan desain dan diversifikasi produk kerajinan khususnya kerajinan batik, dan memberikan pengetahuan kepada mitra dalam mengelola, mengembangkan usaha, dan memasarkan produk.
"Manfaat yang diperoleh mitra dari kegiatan ini, adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan serta produktifitas mitra dalam pembuatan desain kerajinan khususnya kerajinan batik serta mengelola, mengembangan usaha, dan memasarkan produk," jelasnya.
Ia menambahkan, metode pendekatan yang digunakan untuk mengatasi permasalahan mitra adalah metode pelatihan, demonstrasi, praktek langsung, dan pendampingan secara intens dan berkelanjutan dalam mengembangkan diversivikasi produk.
Berdasarkan pengamatan awal, kata Wahyu, bahwa kerajinan batik yang telah dihasilkan oleh perajin batik di PIK masih untuk kebutuhan sandang dengan desain yang sangat terbatas.
"Dengan adanya pelatihan pengabdian ini, telah dihasilkan beberapa desain hasil diversifikasi produk batik. Diversifikasi produk batik tersebut merupakan salah satu upaya untuk menghasilkan berbagai macam produk. Produk yang dihasilkan berupa 5 baju dengan berbagai motif dan desain, 2 gaun yang berbeda dengan produk batik lainnya," ungkapnya.
Selain baju dan gaun, papar Wahyu, juga dihasilkan diversifikasi produk berupa tas dan dompet dengan berbagai macam desain. Desain tas terdiri dari kombinasi batik motif lokal Sumatera Utara (Sumut) dan kain kulit sintetis.
"Ada tas jinjing, tas sekolah, dan tas punggung. Usaha yang telah dilakukan dan menghasilkan berbagai macam produk tersebut memberikan motivasi yang tinggi kepada komunitas perajin. Mereka akan lebih semangat untuk membuat produk dengan desain baru. Desain baru yang dapat memberikan pilihan kepada konsumen," tukasnya.