Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Mendagri Tjahjo Kumolo tidak mempermasalahkan jika ada partai politik yang mengirimkan bantuan pada korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Asalkan tidak ada unsur orasi politik dan kampanye Pemilu 2019 di lokasi.
"Kalau bantuan diterima dong. Kalau bantuan ya ndak apa-apa. Malah lebih baik kalau kampanye di sana kirim bantuan air bersih makanan dan minuman. Yang penting jangan ada orasi dan yel yel. Semua berduka," ujar Tjahjo kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (1/10/2018).
Tjahjo meminta kepada KPU untuk menghentikan kampanye Pemilu di Sulteng selama dilanda musibah bencana. Namun belum dipastikan apakah pelaksanaan Pemilu serentak di Sulteng pada 17 April 2019 mengalami penundaan atau tidak.
"Yang penting saya mohon pada KPU jangan ada kampanye dulu. Stop. Mari kita empati pada warga yang kena musibah sambil lihat tahap yang berikutnya," ujarnya.
Selain kampanye Pileg, Tjahjo mengimbau tidak ada kampanye Pilpres 2019 di lokasi terdampak gempa untuk sementara waktu. Ia ingin upaya penanganan gempa lebih diutamakan.
"Apa pun, Pileg dan Pilpres bisa ditunda sepanjang daerahnya ada bencana, baik di tingkat TPS, kecamatan, desa, maupun kota dan kabupaten. Biar konsentrasi ke arah sana, tata kelola pemerintahan juga jalan, termasuk saya imbau pada KPU untuk tanggap darurat ini, kampanye untuk sementara disetop dulu supaya semua konsentrasi membantu warga kita yang sedang ketimpa musibah," jelas Tjahjo.(dtc)