Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pegiat Opera Batak yang juga Direktur sekaligus salah seorang pendiri Pusat Latihan Opera Batak (PLOt), Thompson Hs, menjadi instruktur dalam kegiatan Belajar Bersama Maestro (BBM). Program ini dilaksanakan oleh Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tapanuli Utara. Kegiatan BBM Opera Batak sendiri berlangsung 29 September sampai 12 Oktober 2018.
Hal itu dikatakan Thompson Hs kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (2/10/2018). Penerima Anugerah Kebudayaan dari Kemendikbud RI pada 2016 atas dedikasinya sebagai pelestari Opera Batak ini mengatakan Opera Batak sudah menjadi pintu pembelajaran terhadap potensi dan kekayaan tradisi serta menjadi sumber inspirasi untuk perkembangan dunia seni pertunjukan seperti teater.
"Sampai tadi malam, pelaksanaan kegiatan yang ditempatkan di Gedung Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tapanuli Utara berlangsung mengalir dan diterima dengan mudah oleh semua peserta. 20-an materi terkait Opera Batak dan seni pertunjukan diberikan dalam kegiatan itu hingga berpuncak pada simulasi hasil pelatihan," akunya.
Ia menambahkan, simulasi hasil pelatihan itu juga diharapkan dapat meningkat sebagai satu pertunjukan Opera Batak yang akan mengisi acara dalam Program INDONESIANA yang akan dilangsungkan di dua tempat (Tarutung dan Muara) Tapanulis Utara(13- 17 Oktober 2018) dengan tema yang terkait dengan ulos, tenun tradisi Batak.
"Proses BBM Opera Batak berlangsung seperti pelatihan 2002 lalu saat saya bersama tim merevitalisasi kembali Opera Batak di Silindung. Peserta BBM Opera Batak diikuti oleh 30 peserta dari siswa-siswa enam SLTP dan SLTA di Tarutung," kata Thompson.
Sebelumnya Kepala BPNB Aceh, Irini Dewi Yanti dalam sambutan acara pembukaan BBM Opera Batak (29/09), mengatakan program ini merupakan internalisasi nilai dengan kehadiran maestro yang mengajarkan prinsip hidup sekaligus prinsip yang berlaku dalam Opera Batak.
Dalam program ini Thompson mengaku dibantu oleh sejumlah seniman Opera Batak yang sudah ikut dengannya sejak 2004.
Di antaranya Oktavianus Matondang (Alumnus Etnomusikologi USU), Samuel Samosir (generawsi ke-2 di GOS), Editua Nainggolan (pemusik dan anak almarhum Maestro Alister Nainggolan), Edi Sihotang (Seniman Rupa), dan dua mahasiswa Unimed (Septa Turnip dan Tania Surbakti).