Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. PDIP dan PKB menanggapi capres Prabowo Subianto yang menyatakan ekonomi Indonesia rawan. Dua partai yang tergabung dalam koalisi pengusung capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin ini kompak bicara soal faktor eksternal yang memberi dampak bagi ekonomi Indonesia.
"Kami berharap Pak Prabowo jangan mendramatisir berbagai persoalan yang sedang kita hadapi, termasuk imbas normalisasi kebijakan moneter di AS dan rezim neoproteksionisme yang sedang kambuh di berbagai belahan bumi. Kita harus menilainya secara objektif rasional. Jangan sampai terpeleset seperti dalam kasus Ratna Sarumpaet," kata Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno, Jumat (5/10/2018).
Dia mengatakan dramatisasi persoalan ekonomi untuk target jangka pendek bisa melahirkan pesimisme, apatisme dan keresahan masyarakat. Hendrawan mengajak untuk beradu gagasan, dan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
"Dramatisasi persoalan yang target politiknya jangka pendek, dapat melahirkan pesimisme dan apatisme masyarakat, selain menebar benih-benih keresahan sosial. Kita sepakat adu ide, solusi dan program. Kita tunggu paparan-paparan setiap paslon yang mencerahkan dan menggairahkan. Kritik yang tidak objektif, yang tendensius, selalu ahistoris. Hanya indah dalam retorika tapi minim 'aplikabilitas'," ucapnya.
Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari mengatakan semua lembaga ekonomi menyatakan kondisi perekonomian Indonesia bagus. Alasannya, Indonesia bisa berkali-kali menghadapi krisis.
"Tampaknya Pak Prabowo Subianto mendasarkan pada analisis terkait depresiasi rupiah yang sudah terjawab bahwa situasi rupiah tidak seburuk di Argentina, Turki. Semua lembaga ekonomi menyatakan fundamental ekonomi kita bagus, jika toh oleng dikit bisa segera distabilkan kembali. Indonesia terbukti mampu mengatasi krisis berkali-kali, pendeknya, imune-nya sudah tinggi," jelas Eva.
Kemudian, Wasekjen PKB Daniel Johan menilai kondisi ekonomi Indonesia turut dipengaruhi oleh perkenomian global. Dia menyatakan pemerintahan Jokowi saat ini sudah sangat siap mengantisipasi semua kemungkinan.
"Ini efek perkembangan ekonomi global sehingga bukan hanya Indonesia yang terkena dampak, tapi banyak negara, pemerintah Jokowi pun sudah sangat siap mengantisipasi seluruh kemungkinan, jadi tidak perlu khawatir. Yang penting ada kesadaran dan semangat semua pihak bahwa ini adalah masalah kita bersama, harus kita lalui dengan kompak bersama-sama, bukan malah menimbulkan kepanikan yang tidak relevan," ujar Daniel.
Daniel kemudian menyatakan PKB bakal memberi sejumlah masukan bagi pemerintah. Antara lain dengan mempermudah ekspor komoditi unggul untuk menambah devisa.
"PKB juga segera meminta pemerintah benar-benar mempermudah dan memfasilitasi tidak ada hambatan ekspor komoditi unggul seperti perikanan, segera cabut segala hambatan yang ada karena potensinya besar akan menambah devisa negara sekitar USD 2 miliar per tahun," jelasnya
Sebelumnya, Prabowo mengumpulkan tim pemenangannya yang ahli di bidang ekonomi. Ia memandang perekonomian Indonesia saat ini dalam kondisi serius.
"Malam hari ini dari beberapa jam lalu kita telah mengumpulkan beberapa ahli ekonomi terkemuka di Indonesia yang sudah menjadi tim ekonomi kami," ujar Prabowo di kediamannya, Jl Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (5/10/2018).
"Kita yang tidak dapat mungkiri dirasakan oleh seluruh bangsa dalam keadaan yang tak menggembirakan, bahkan oleh lembaga internasional, Indonesia termasuk digolongkan di antara 5 negara emerging market yang rawan prospek ekonominya dalam waktu yang akan datang," sambungnya.
Kemudian, salah satu tokoh yang hadir di kediaman Prabowo, Rizal Ramli menyatakan kondisi ekonomi Indonesia saat ini lampu merah. Dia menilai kondisit itu masih akan berlanjut.
"Tapi tidak fair kalau menyalahkan semua ke faktor-faktor internasional, Italia, Turki, US Fed (The Federal Reserve-Bank Sentral Amerika Serikat). Kita juga harus introspeksi bahwa diri kita sendiri harus kita bikin sehat. Kita harus ambil langkah-langkah agar krisis ini berkurang," ujar Rizal. (dtc)