Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Presiden Jokowi menyebut Indonesia adalah negara besar yang terdiri dari berbagai macam suku, agama, budaya dan memiliki jumlah penduduk lebih dari 263 juta jiwa.
"Perbedaan adalah anugerah dari Allah. Sering kita tidak sadar bahwa banyak perbedaan. Negara ini negara besar, akibat perbedaan memecah belah. Perbedaan akan menjadi kekuatan besar apabila kita semua bersatu," ujar Jokowi saat berbicara di depan peserta Rakernas Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI), di Hotel Adi Mulia, Medan, Minggu (7/10/2018) sore.
"Aset terbesar bangsa ini persatuan dan kerukunan. Jangan sampai karena perbedaan pilihan bupati, wali kota, gubernur dan presiden yang tiap 5 tahun sekali ada, kita semua menjadi terpecah," imbuhnya.
Menurutnya, mestinya usai pemilihan bupati, wali Kota, gubernur ataupun presiden, pihak-pihak yang berbeda pilihan kembali akur.
"Ada kejadian setelah 4,5 tahun pilpres, masih tidak saling menyapa. Silahkan mau pilih siapapun calon yang dianggap terbaik, setelah itu rukun kembali. Tapi pesan saya, lihat rekam jejaknya track record seperti apa, prestasi juga dilihat. Dalam kontestasi politik itu adu gagasan, ide, untuk memperbaiki daerah atau wilayahnya," ucapnya.
Jokowi menegaskan tidak ada budaya di Indonesia yang saling menjelekkan, menghujat, serta mencela. "Tidak diperbolehkan seperti itu dalam agama kita semua," tuturnya.