Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Istanbul. Hilangnya wartawan Arab Saudi setelah memasuki gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki, hingga kini masih misterius. Beredar rumor bahwa jurnalis pengkritik pemerintah Saudi itu telah dibunuh.
Pemerintah Saudi membantah tuduhan pejabat-pejabat Turki bahwa jurnalis tersebut, Jamal Khashoggi dibunuh di dalam gedung konsulat Saudi oleh sebuah tim yang dikirimkan khusus ke Istanbul. Para pengamat mengatakan, jika tuduhan itu benar bisa merusak imej Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman yang dianggap sebagai reformis.
"Ini akan menjadi pukulan besar bagi imej yang telah berusaha ditumbuhkan oleh para pendukung Arab Saudi di Barat, khususnya di Washington," ujar Kristian Ulrichsen, pengamat di Rice University's Baker Institute, Amerika Serikat.
Bessma Momani, profesor di University of Waterloo, Kanada setuju bahwa reputasi Pangeran Mohammed dipertaruhkan dalam kasus ini.
"Jika kematian Khashoggi terkonfirmasi dan tuduhan terhadap Saudi terbukti, imej 'reformis' putra mahkota akan lebih sulit diterima, khususnya di Washington dan ibu kota negara-negara Barat lainnya," ujarnya kepada AFP, Senin (8/10/2018).
James Dorsey, pakar urusan internasional mengatakan, hilangnya pengkritik pemerintah Saudi itu bisa memicu semakin memburuknya hubungan antara Saudi dan Turki
"Turki dan Saudi berbeda dalam sejumlah isu, apakah itu soal Iran, Qatar, Ikhwanul Muslimin. Ada lebih banyak ketidaksepahaman daripada kesepahaman," tutur Dorsey, pengamat dari S. Rajaratnam School of International Studies, Singapura.
Khashoggi yang merupakan mantan penasihat pemerintah Saudi ini, mendatangi Konsulat Saudi di Istanbul sejak 2 Oktober lalu. Kedatangannya ke sana bertujuan untuk mendapatkan dokumen resmi bagi pernikahannya dengan tunangannya asal Turki.
Hatice, tunangan Khashoggi, menemaninya ke konsulat tetapi tidak diizinkan masuk bersamanya. Menurut Hatice, Khashoggi menitipkan telepon genggamnya kepadanya dan mengatakan untuk menghubungi seorang penasihat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan jika dia tidak kembali. Benar saja, Khashoggi belum terlihat lagi sejak masuk gedung Konsulat Saudi pada 2 Oktober lalu.
Kasus menghilangnya Khashoggi ini tengah diselidiki otoritas Turki. Laporan menyebut, pihak kepolisian Turki telah memeriksa kamera-kamera pengawas dan tidak melihat Khashoggi meninggalkan konsulat Saudi di Istanbul dengan berjalan kaki.
Berbagai spekulasi pun beredar, dengan sejumlah sumber dalam pemerintahan Turki menuturkan kepada Reuters dan Washington Post bahwa tinjauan awal kepolisian adalah Khashoggi dibunuh di dalam Konsulat Saudi. "Kami meyakini pembunuhan itu direncanakan dan jenazahnya belakangan dikeluarkan dari konsulat," ujar salah satu sumber kepada Reuters.
Khashoggi adalah mantan penasihat pemerintah Saudi yang pernah mengasingkan diri ke AS tahun lalu, demi menghindari penangkapan. Selama ini, Khashoggi diketahui bersikap kritis terhadap sejumlah kebijakan putra mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman dan intervensi militer Saudi di Yaman. (dtc)