Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pihak Istana Kepresidenan menjelaskan soal masuknya proposal pengajuan Indonesia sebagai tuan rumah Annual Meeting Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (WB) di Bali. Proposal pengajuan sebagai tuan rumah diajukan sejak September 2014.
Adita mengatakan, pengajuan proposal Indonesia sebagai tuan rumah dilakukan pada September 2014. Setahun kemudian, tepatnya Okt[ober 2015, barulah diputuskan bahwa Indonesia yang menjadi tuan rumah.
"Indonesia telah terpilih sebagai penyelenggara IMF-World Bank yang dimulai dengan pengajuan proposal di bulan September tahun 2014. Selanjutnya di 2015 Indonesia secara resmi ditetapkan sebagai tuan rumah," kata Staf Khusus Presiden Adita Irawati, Senin (8/10/2018).
Dikatakan Adita, sejak ditetapkannya Indonesia sebagai tuan rumah IMF-WB Meeting tersebut, pemerintah secara serius menangani persiapan. Namun, persiapan serius tersebut tetap dengan mengendalikan anggaran agar efisien.
"Pemerintahan sekarang secara serius berupaya menjadi tuan rumah yang baik dengan tetap berupaya mengendalikan anggaran agar lebih efisien, khususnya terkait anggaran penyelenggaraan acara," kata Adita.
Dia juga mengatakan, topik yang dibahas dalam pertemuan internasional itu nantinya sebagian diarahkan untuk pembahasan mengenai manajemen risiko dan penanganan bencana.
"Selain itu pemerintah pun tetap fokus pada penanganan dampak bencana di Sulteng, dengan mengalokasikan anggaran tersendiri. Sampai sekarang masyarakat Indonesia dari Sabang-Merauke juga sibuk bahu membahu membantu saudaranya di Sulteng yang sedang dilanda bencana. Ditambah, Pak Presiden sudah memutuskan untuk membuka bantuan dari negara sahabat," jelasnya.
Mantan Menteri Keuangan di era pemerintahan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Chatib Basri, juga telah menjelaskan soal pengajuan Indonesia sebagai tuan rumah Annual Meeting IMF dan Bank Dunia ini. Proposal itu masuk pada September 2014, saat SBY masih bertindak sebagai Presiden RI.
"Pemerintah bersama Bank Indonesia, pemerintah mengajukan diri menjadi tuan rumah pertemuan tahunan Sept 2014. Prosesnya tdk mudah, bersaing dg negara2 lain. Indonesia dipilih menjadi tuan rumah Okt 2015," demikian cuitan Chatib di akun Twitter miliknya, @ChatibBasri pada Sabtu (6/10/2018).
Dia juga mengatakan, proses menjadi ruan rumah memang tidak mudah. Dia juga menambahkan, Indonesia bisa memanfaatkan pertemuan itu sebagai forum komunikasi dan wadah untuk menyalurkan ide.
"Di dalam pertemuan ini dibahas situasi ekonomi dunia, diskusi mengenai kebijakan negara2. Perkembangan teknologi dsb. Indonesia bisa memanfaatkan itu utk komunikasi dan memasukkan ide nya," katanya. (dtc)