Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Panyabungan. Jeruk maga yang tumbuh di lereng Gunung Sorik Merapi, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) kini terancam punah. Padahal, jeruk ini pernah menjadi komoditas andalan masyarakat di sana untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Masyarakat, bahkan pemerintah sudha mencoba untuk kembali membudidayakan tanaman ini, namun belum berhasil.
Harga jeruk maga juga tergolong mahal, yakni Rp 30.000/Kg. Produksinya hanya cukup untuk konsumsi dan oleh oleh saja. Tidak lagi mampu sebagai Komiditi andalan masyarakat untuk dijual ke pasar.
Pohon jeruk maga tingginya mencapai 5 meter. Pada tahun 2000 masyarakat kembali membudidayakan. "Setahu saya pemerintah daerah sudah sering mencoba membibitkan, menanam untuk dikebunkan, namun belum berhasil, " ujar Khoirullah Lubis (57), warga Sorik Merapi kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (9/10/2018).
Sekretaris Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Pangeran Hidayat mengakui harga jeruk maga lebih mahal dari harga jeruk biasa.
"Ada cita rasa khas makanya harga lebih mahal. Untuk harga Rp 30.000/kg diambil langsung ke pohon, tidak ada dijual di pasar, karena produksi sedikit. Memang belum ada yang berhasil menanam seperti jeruk lain, batang pohon jeruk maga hanya tumbuh beberapa batang saja di pekarangan rumah warga, dan harus pupuk kompos dan sejenisnya kalau pupuk kimia, non organik tidak bisa tumbuh," katanya.