Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kawasan Jono Oge Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah yang terkena likuifaksi masih dalam keadaan basah. Evakuasi korban likuifaksi sulit dilakukan karena ekskavator amfibi sulit didapat.
"Kita mencari enam unit ekskavator amfibi. Sudah kita cari di berbagai tempat, ternyata memang sulit mencari ekskavator amfibi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, di kantor BNPB, Jl Pramuka, Jakarta, Selasa (9/10/2018).
Di kawasan ini banyak rumah-rumah sebelum gempa dan likuifaksi melanda. Namun kini desa ini tertimbun lumpur.
"Kondisi lumpur masih basah sehingga menyulitkan evakuasi. Sampai saat ini proses evakuasi belum bisa dilakukan," kata Sutopo.
Area yang terkena likuifaksi di Desa Jono Oge adalah 202 ha. Namun kepadatan permukiman di sini tak sepadat di Petobo yang sama-sama terkena likuifaksi.
"Memang luas wilayahnya lebih luas tapi jumlah permukimannya sedikit. Sebagian besar adalah tegalan," kata dia.
Kini, total sudah ada 2.010 orang korban jiwa yang dievakuasi dari gempa Sulawesi Tengah.(dtc)