Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Denpasar. Gubernur Bali Wayan Koster menepis penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting merupakan pemborosan. Sebab, sebagai tuan rumah Bali mendapatkan sejumlah keuntungan dari sisi infrastruktur.
"Bagi Bali khususnya dukungan peningkatan infrastruktur untuk peningkatan perekonomian. Pertama perluasan apron bandara Ngurah Rai seluas 8 hektare, ini berakhir tidak sampai di sini akan terus berlanjut supaya area parkirnya makin luas, dan perpanjangan runway dalam waktu tiga tahun ke depan sampai selesai. Kita mendapatkan program yang mendukung upaya kita di Bali untuk proyek infrastruktur," kata Koster di kantornya, Jl Basuki Rahmat, Denpasar, Bali, Selasa (9/10/2018).
Koster kemudian memaparkan infrastruktur lain yang penyelesaiannya dibantu pemerintah seperti Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang jadi kini jadi ikon Bali, hingga underpass Simpang Tugu Ngurah Rai. Koster menyebut kehadiran underpass Simpang Tugu Ngurah Rai itu membantu mengatasi macet di kawasan tersebut.
"Program infrastruktur Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai sekarang sudah selesai dan difungsikan. Dulunya macet sekarang berubah, mengurangi macet 30-40 persen, ini suatu program yang kita butuhkan untuk meningkatkan pelayanan transportasi di Bali," jelasnya.
Tak hanya itu, keuntungan lain yang diperoleh Bali yakni pengelolaan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Sarbagita di Suwung. TPA yang tadinya jorok itu berangsur mulai tertata rapi.
"Program pengelolaan TPA Suwung, sekarang sudah rapi, bertumpuk-tumpuk nggak selesai. Andaikata kalau tidak ada pertemuan IMF, bau lagi, sekarang sudah selesai karena pemerintah tidak mau dipermalukan. Apalagi dengan pertemuan ini, para tamu wara-wiri di jalan tol itu. Tapi ini belum tuntas, masih akan diselesaikan," jelasnya.
Koster kemudian merinci anggaran yang telah digelontorkan pemerintah untuk menyelesaikan proyek-proyek tersebut. Di antaranya proyek underpass yang menelan biaya Rp 174 miliar, TPA Sarbagita dengan anggaran Rp 250 miliar.
"TPA sekarang sudah selesai rapi, tinggal pengolahan. Kalau dari APBD nggak ada duitnya, kalau kita minta (bantuan pemerintah) belum tentu. Sekarang dengan adanya ini, tanpa inisiasi kita tapi jadi inisiasi pemerintah pusat karena kepentingan nasional," tuturnya.
Dampak positif lainnya menurut Koster yakni peningkatan kunjungan wisatawan ke Bali. Tentunya hal ini bakal mendongkrak Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) hingga lapangan kerja.
"Kalau tanpa IMF, Bali tumbuhnya 5,9 naik sedikit dari 2017 5,5 persen. 2018 naik 5,9 persen ada IMF naik jadi 6,5 persen, bahkan bisa mendekati 6,7 kan luar biasa. Meningkatkan promosi dan citra Bali dan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan event tahunan IMF-World Bank, kalau kita promosi pakai APBD 189 negara banyak ini. Kita nggak perlu promosi lagi dia datang," urainya.
Koster menambahkan para delegasi yang telah tiba di Bali tak langsung menuju hotel. Beberapa di antara mereka bahkan sempat berkunjung ke beberapa daerah wisata.
"Saya memantau tanggal 7 (Oktober) dari bandara tidak langsung ke hotel ada yang ke Ubud, Kintamani, Uluwatu. Kunjung-kunjung dulu ke destinasi wisata, pasti minum, makan, belanja, memangnya siapa yang jualan di situ siapa? Ya saudara kita juga. Jadi kalau promosi 189 negara itu jadi speaker di negaranya masing-masing tentang Bali tentang Indonesia itu manfaatnya yang kita rasakan dalam jangka panjang," ujar Koster.
Dia pun berharap partisipasi masyarakat untuk kesuksesan pelaksanaan IMF-World Bank Annual Meeting ini di Bali. Koster mengatakan kesuksesan penyelenggaraan event internasional bakal meningkatkan daya tawar Bali untuk meminta pembangunan infrastruktur ke pemerintah.
"Dalam jangka panjang saya betul-betul ingin mempertaruhkan reputasi saya agar sukses, Bali akan dapat nama baik, gubernurnya dapat kecipratan meningkatkan bargaining saya di pemeritah pusat dan dunia luar untuk mendukung program di Bali khususnya pembangunan infrastruktur. Kalau ini berhasil para menteri itu di kabinet akan bersimpati ke Bali saya akan berbicara saya nggak mau kosongan. Tapi saya harus dapat sesuatu, sekarang dapat underpass Ngurah Rai," paparnya.(dtf)