Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Wajah pendidikan Indonesia sebagaimana dipertontonkan kampus-kampus semakin kapitalistik. Termasuk kampus negeri yang uang kuliahnya sudah tak ada lagi bedanya dengan kampus swasta
Demikian dikatakan salah seorang aktivis dari Gerakan Mahasiswa Pro Demokrasi (Gema Prodem), Budi Setiawan yang menjadi pembicara diskusi "Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Berasa Swasta", di Literacy Coffee, Jalan Jati II, No 1, Teladan Timur Kota Medan, Jumat malam (12/10/2018).
"Mahasiswa dijadikan instrumen bisnis. Negara dikalahkan para pemilik modal," ujarnya.
Budi mengaku sepakat dengan tokoh pendidikan asal Brazil, Paulo Preire, yang menyebut guru dan siswa harusnya dijadikan sebagai subjek, bukan objek.
"Nyatanya sistem pendidikan kita sebaliknya. Sekolah atau kampus malah menjadikan siswa dan mahasiswanya sebagai objek perasan," ujarnya.
Budi juga menyoroti tujuan pendidikan yang harusnya menjawab persoalan-persoalan di masyarakat, justru melahirkan masalah-masalah.
Diana Saragih yang memandu jalannya diskusi itu menguatkan argumentasi Budi. Dikatakannya, sejauh yang ia tahu, uang kuliah di perguruan tinggi negeri kini nyaris lebih tinggi dari swasta.
Diana mencontohkan untuk Fakultas Kedokteran di USU uang kuliah mahasiswa jalur mandiri kurang lebih Rp 32 juta/semester. Sedangkan jalur reguler Rp 5-6 juta/ semester.