Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Suasana di kampus-kampus di Medan, Sumatera Utara, terutama dalam 15 tahun terakhir terasa tak "bergairah". Salah satunya disebabkan hilangnya kelompok-kelompok diskusi yang sebelumnya menjadi ciri khas mahasiswa.
Demikian dirasakan Roy Sinaga, mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Komisariat Universitas Negeri Medan (Unimed).
Kepada medanbisnis daily.com, Sabtu (13/10/2018), Roy mengaku di masa ia menjadi mahasiswa dulu, tahun 2000, banyak kelompok diskusi di kampus yang aktif menggelar diskusi dan aksi.
"Hampir semua fakultas punya kelompok diskusi. Selain kelompok diskusi dari organisasi yang sudah mapan, seperti GMKI, GMNI, HMI dan sebagainya," kata Roy.
Tapi sekarang, lanjut Roy tidak ada lagi gairah diskusi karena memang tidak ada lagi kelompok diskusinya. Kalau dulu setiap Sabtu, kampus-kampus, apalagi USU dan Unimed ramai dengan diskusi. Baik yang digelar di ruangan, bawah pohon maupun lesehan. Makanya kalau ada isu, langsung ada aksi dimana-mana, ujarnya.
"Sekarang kalau hari Sabtu, kampus malah tutup. USU dan Unimed seperti kampus mati," tambahnya.
Hal itu juga diakui Sekjen Barisan Demokrasi (BarsDem) Unimed, Robby Fibrianto Sirait.
"Harus diakui, kalau sekarang kelompok mahasiswa, khususnya di Unimed, sudah mengalami kemunduran. Kayaknya diskusi gak menarik lagi. Sekarang ini, mahasiswa lebih hobi nongkrong di warkop, sambil wifian," ujarnya.
Namun, lanjut Robby masih ada satu dua kelompok diskusi di Unimed yang tetap menggelar diskusi.
"Masih ada tapi sangat sedikit. Salah satunya BarsDem. Kami tetap ada diskusi rutin tiap hari Jumat secara bergantian di beberapa fakultas, " akunya.