Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Nusa Dua. Indonesia melalui Pembiayaan alternatif non Anggaran Pemerintah (PINA) oleh Bappenas berhasil mengantongi perkiraan total nilai investasi sebesar Rp 47 triliun.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menjelaskan fasilitas kerja sama investasi ini berada di proyek bidang energi terbarukan, perkebunan, serta jalan tol. Hal ini karena sektor tersebut adalah pengembangan sektor prioritas.
Dia menambahkan proyek yang dibahas dalam pertemuan telah mencapai financial closing. Bambang menyebut pembiayaan alternatif non APBN ini sangat membantu untuk pembangunan sektor prioritas.
"Kementerian PPN/Bappenas melalui unit KPBU dan PINA akan terus mendorong pembiayaan alternatif untuk pembiayaan proyek prioritas di berbagai bidang," kata Bambang di Hotel Nikko Bali Benoa, Sabtu (13/10/2018).
Bambang menjelaskan, dari total nilai investasi Rp 47 triliun sebesar Rp 590 miliar adalah kerja sama di bidang energi terbarukan. Kemudian kerja sama di bidang perkebunan sebesar Rp 2 triliun dan tiga kesepakatan kerja sama pengembangan jalan tol diperkirakan Rp 44,5 triliun.
Perjanjian kerja sama yang menandai financial closing ditandatangani untuk proyek-proyek:
1. Kerja sama antara PT Nusantara lnfrastucture Tbk melalui anak perusahaannya, PT Energi Infrastruktur (EI) dan PT Carpediem Elektrikal Nusantara (CEN) dengan perkiraan nilai investasi sebesar Rp 290 miliar. PT Energi Infranusantara menyatakan kesediaan awal untuk membiayai pembangunan fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) di Kalimantan Barat yang diprakarsai oleh PT Carpediem Elektrikal Nusantara (CEN).
Proyek ini diharapkan dapat memperkuat pasokan listrik daerah Kalimantan Barat, sekaligus sebagai kontribusi dalam mendukung dan mengembangkan lnfrastruktur di bidang pembangkit listrik energi baru terbarukan.
2. Preliminary Investment Agreement antara PINA Center Bappenas bersama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dan Anak Perusahaan dengan PT PNM Investment Management dalam rangka restrukturisasi perusahaan dan pengembangan infrastruktur perkebunan di lingkungan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dan Anak Perusahaan.
Kerja sama ini menguatkan sinergi antara Pemerintah dan BUMN khususnya dalam mendukung penyaluran dana investasi dari Perusahaan BUMN yang bergerak di sektor keuangan dan berkontribusi menggerakkan juga mengoptimalkan sektor riil melalui BUMN Perkebunan. Dalam kerja sama ini, PT PNM Investment Management memberikan komitmen menerbitkan Reksa Dana Penyertaan Terbatas atas Surat Utang Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) yang akan diterbitkan dengan nilai sampai dengan Rp 2 triliun.
3. Kerja sama konstruksi antara PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk dengan PT Girder Indonesia dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk untuk pembangunan jalan tol ruas Ancol Timur Pluit (elevated) sebagai bagian penambahan ruang lingkup Jalan Tol ruas Cawang-Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga/Pluit dan PT Citra Marga Lintas Jabar dengan PT Girder Indonesia dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk untuk pembangunan North South Link Bandung sepanjang 14,3 kilometer sebagai bagian penambahan lingkup jalan tol ruas Soreang-Pasir Koja dengan perkiraan total nilai investasi sebesar Rp 21,5 triliun.
Dalam kesempatan yang sama, dilakukan penandatanganan kerja sama antara Pemerintah daerah dan pihak swasta dalam mendorong energi terbarukan dengan pembiayaan yang akan difasilitasi oleh PINA Center Bappenas. Penandatanganan kerja sama diIakukan antara PT Kaltimex Energy dan Pemerintah Kabupaten Banggai untuk mengupayakan proyek pembangkit Iistrik tenaga sampah (waste to energy) di Luwuk, Sulawesi Tengah dengan menggunakan pengolahan sampah Kota Luwuk sebesar 70 ton/hari menjadi tenaga listrik dengan kapasitas 4 MW.
PINA Center Bappenas juga menandatangani Nota Kesepahaman dengan Konsorsium PT Daya Mulia Turangga (DMT), GAMA Group dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk untuk fasilitasi pembiayaan pembangunan jalan tol ruas Soto-Yogya-New Yogyakarta International Airport (NYIA) sepanjang 91,93 kilometer sebagai pendukung akses menuju bandara di Kulon Progo dengan nilai investasi sebesar Rp 22,5 triliun.
Penandatanganan Nota Kesepahaman ini menandai dimulainya proses fasilitasi pembiayaan PINA Center Bappenas pada proyek ini.
"Kementerian PPN/Bappenas sangat mendorong pengembangan skema pembiayaan alternatif tersebut untuk memanfaatkan dana investor swasta melalui Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan skema PINA sehingga swasta dan badan usaha juga dapat bersama-sama pemerintah melaksanakan pembangunan Indonesia," tutup Bambang.(dtf)