Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tanjungbalai. Ratusan guru SD dan SMP yang tergabung dalam KKG dan MGMP di Kota Tanjungbalai menggelar aksi mogok mengajar akibat tunjangan tambahan penghasilan pegawai (TPP) tak dibayar sejak Januari 2018, Rabu (17/10/2018). Mereka berkumpul di Gedung Serbaguna Kelurahan Sijambi , Kecamatan Datuk Bandar, kemudian berjalan kaki sekitar 1 KM menuju kantor wali kota.
Aksi ratusan guru tersebut tidak saja membuat lalulintas terganggu tetapi juga mengakibatkan proses belajar-mengajar di Tanjungbalai lumpuh.
Aksi guru di depan kantor wali kota belum mendapat respon dari pejabat terkait. Hal ini membuat para guru semakin kesal.
Para guru juga menolak Peraturan Wali Kota No 2/2018 yang dinilai mendiskreditkan guru. Mereka meminta Wali Kota Tanjungbalai menerbitkan SK guru honor.
Koordinator aksi, Eza Budiono meminta Wali Kota untuk melakukan mediasi sehingga guru mendapat TPP lagi. "Kita berulangkali dibohongi,dimarahi dan ada seorang oknum menyebut guru bodoh. Kami tidak rela dengan ucapan itu. Kami undang Wali Kota tapi tidak hadir. Kali ini juga mengundang untuk duduk bersama di DPRD,begitu jyga Kepala Dinas Pendidikan tidak mau duduk bersama guru di dewan," tegasnya.
Sebelum meninggalkan kantor wali kota, para guru mengheningkan cipta atas peristiwa yang mereka alami