Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklaim bahwa pemerintah sudah tidak lagi gali lubang tutup lubang dalam melaksanakan APBN ke depannya.
Hal itu juga bisa dilihat dari tren realisasi keseimbangan primer per September 2018 yang hanya negatif Rp 2 triliun, atau sangat kecil jika dibandingkan bulan dan tahun sebelumnya.
"Kalau dari keseimbangan primer, kalau dulu disebut tidak sehat karena untuk berutang untuk membayar utang," kata Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KITA, Jakarta, Rabu (17/10/2018).
Keseimbangan primer adalah selisih antara penerimaan dikurangi belanja yang tidak termasuk pembayaran utang. Keseimbangan primer biasanya anggaran yang berasal dari utang untuk membayar bunga utang.
Sri Mulyani mengatakan, tren pemerintah dalam mengurangi defisit keseimbangan primer sudah mulai terlihat, setelah pada September 2018 hanya sebesar Rp 2 triliun.
Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya hampir Rp 100 triliun atau sekitar Rp 99,2 triliun.
"Kalau sekarang mendekati balance, beberapa malah positif, kalau terjadi negatif itu hanya rendah, sekarang hanya Rp 2 triliun," jelas dia.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini pun mengaku bahwa penurunan angka keseimbangan primer sebagai tanda bahwa pemerintah melaksanakan APBN dengan hati-hati dan kredibel.
"Ini gambarkan APBN dikeola hati-hati dan prudent, bisa antisipasi ketidakpastian global, dari sisi keseluruhan APBN sampai September 2018 dan sampai akhir tahun akan kita jaga," ungkap dia.(dtf)