Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengungkap model pembangunan pedesaan yang dilakukan di Indonesia akan ditiru oleh Bank Dunia (World Bank) untuk diterapkan di negara berkembang lainnya di dunia.
"Pembangunan kawasan perdesaan di Indonesia telah menjadi perhatian dunia dalam Annual Meeting IMF- World Bank di Bali, bahkan World Bank akan menerapkan sejumlah model-model pembangunan kawasan perdesaan yang ada di Indonesia kepada negara-negara berkembang lainnya di dunia," kata Eko dalam keterangan tertulis, Rabu (17/10/2018).
Hadir pada rapat koordinasi pembangunan kawasan pedesaan di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (16/10) kemarin, Eko menceritakan program dana desa yang diperbincangkan dalam Annual Meeting IMF- World Bank di Bali beberapa waktu lalu.
Eko mengatkan dalam kurun waktu empat tahun, Indonesia telah berhasil membangun berbagai infrastruktur dasar sebagai penunjang aktivitas ekonomi masyarakat dan kualitas hidup masyarakat desa seperti pembangunan jalan desa, jembatan, embung, sarana air bersih, PAUD, Posyandu dan sejumlah pembangunan-pembangunan lainnya yang begitu besar jumlahnya.
"Dalam empat tahun ini kita sudah mampu membangun infrastruktur di desa dengan skala yang sangat masif yang belum terjadi di Indonesia, kemungkinan juga belum terjadi di negara-negara lainnya. Sehingga, dalam acara Annual Meeting, pembangunan-pembangunan ini juga akhirnya menjadi perhatian bagi para peserta dari sejumlah negara-negara berkembang," kata Eko.
Eko menyampaikan produk unggulan kawasan pedesaan (Prukades) telah menjadi salah satu program yang dinilai banyak diminati oleh negara-negara berkembang. Prukades dinilai telah menjadi sebuah penghubung di antara pemerintah pusat melalui sejumlah kementerian, pemerintah daerah melalui kepala daerah kabupaten dan kepala desa, dunia usaha, perbankan dan masyarakat.
"Program prukades ini telah diikuti oleh sejumlah kabupaten yang tersebar di Indonesia, dengan model prukades ini pembangunan kawasan perdesaan akan semakin lebih berkembang dan maju," katanya.
Oleh karena itu, ia mengimbau seluruh kepala daerah (bupati) atau kepala desa untuk membuat perencanaan dalam pemanfaatan penggunaan dana desa untuk pemberdayaan manusia dan ekonomi. Ia pun optimistis dalam jangka waktu 7 tahun ke depan, desa tertinggal bisa dientaskan.
"Jadi, saya melihat sejumlah daerah atau desa-desa telah memiliki pembangunan infrastruktur yang sudah cukup. Sehingga perlu adanya suatu perencanaan untuk penggunaan dana desa untuk pemberdayaan manusia dan ekonominya. Kami sangat optimistis dalam tujuh tahun ke depan, jumlah desa tertinggal di Indonesia akan segera terentaskan dan jumlah pengangguran di desa juga terus mengalami penurunan yang signifikan," pungkasnya.(dtf)