Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Simalungun. Banjir di Desa Syahkuda Bayu, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun,Sumatera Utara pekan lalu, menimbulkan kerugian sekitar Rp 1,2 miliar. Sejumlah petambak ikan yang ditemui di sentra produksi ikan mas dan ikan nila serta bawal air tawar di Desa Syahkuda Bayu, Kamis (18/10/2018), mengatakan, sedikitnya 163 ton ikan petambak lepas akibat banjir.
Menurut Samidi, petambak ikan nila, ia rugi sekitar Rp 25 juta akibat ikan di kolam miliknya sebanyak 900 kilogram ikan siap panen lepas akibat banjir.
" Pusing saya akibat banjir kemarin 900 kilogram ikan nila di kolam saya yang sebentar lagi panen hanyut dibawa banjir padahal saya harus bayar hutang ke BRI, bingung saya darimana membayarnya," ujar Samidi.
Kepala Desa Syahkuda Bayu,Suyatno yang dihubungi terpisah membenarkan jika ada sekitar 50 petambak ikan di wilayahnya yang mengalami kerugian hingga mencapai Rp 1,2 miliar akibat banjir.
Suyatno mengatakan rata- rata petani mengalami kerugian antara Rp 10 juta hingga Rp 140 juta ,akibat ikan baik yang siap panen maupun bibit lepas dari kolamnya karena banjir.
" Dari pendataan yang sudah dilakukan ada sekitar 50 petambak yang mengalami kerugian antara Rp 10 juta hingga Rp 140 juta karena ikan nila,ikan mas dan ikan bawal dari kolamnya lepas akibat banjir pekan lalu," sebut Suyatno.
Dia menambahkan total ikan yang hanyut sekitar 163 ton,karena ikan yang dipelihara rata-rata ratusan kilogram.
Ironisnya tambah Suyatno para petambak yang hampir seluruhnya meminjam uang ke bank seperti BRI,BNI,Mandiri,Bank Sumut dan Bumi Asih harus membayar pinjamannya padahal gagal panen akibat banjir.
"Saya juga prihatin dengan nasib warga saya yang mengelola tambak ikan,sudah gagal panen akibat banjir dikejar kewajiban membayar pinjaman di bank," kata Suyatno.
Suyatno berharap pihak bank memberikan keringanan atau memperpanjang waktu pengembalian maupun pembayaran cicilan hutang atau kreditnya ,kepada petambak ikan di Desa Syahkuda Bayu,yang gagal panen akibat banjir.
Selain petambak ikan, petani jagung di Desa Syahkuda Bayu juga mengalami kerugian yang cukup besar, karena tanaman yang sudah berbuah rusak akibat banjir.