Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) melalui Dinas Pendidikan perlu melakukan upaya dalam rangka pembinaan kebangsaan terhadap guru-guru di daerah ini. Hal itu sebagai antisipasi untuk mencegah para pendidik di daerah ini ikut terpapar intoleransi yang belakangan ini menyeruak di kalangan guru.
Demikian diharapkan pengamat pendidikan sekaligus Ketua Lembaga Konsultasi Pendidikan (LKP) Citra Sumut, Dionisius Sihombing kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (18/10/2018)
"Kalau merujuk pada hasil penelitian yang dilakukan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, beberapa waktu lalu, disebutkan 63,07 persen guru di Indonesia terpapar intoleran. Ini artinya sudah lebih dari separuh," ujarnya.
Dionisius melanjutkan, sejatinya guru berada di garda terdepan dalam membangun suasana rukun dan harmonis. Seorang guru harus menjadi guru untuk semua suku, agama, ras maupun golongan.
"Saya berharap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan juga Dinas Pendidikan Provinsi di Indonesia menyikapi hasil penelitian itu dengan serius. Harus dilakukan gerakan-gerakan untuk membangun wawasan kebangsaan dan sikap sosial kepribadian guru. Jangan sampai dunia pendidikan gagal membangun keadaban masyarakat di negeri ini," jelasnya.
Akademisi Unimed ini juga menyoroti guru-guru yang terlibat politik praktis serta ikut dalam friksi-friksi yang sifatnya menjurus kepada satu golongan tertentu dan mengancam keutuhan kesatuan bangsa.