Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ada tiga isu yang harus disikapi dalam dunia sains di Indonesia. Pertama, harus adanya harmonisasi sains mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Isu kedua quality learning dimana siswa harus mempunyai kemampun berpikir dan daya kritis yang tinggi. Ketiga, bagaimana memanafaatkan sains dalam kehidupan sehari-hari.
Demikian dikatakan Rektor Unimed, Prof Syawal Gultom saat membuka seminar internasional "The 5th Annual International Seminar on Trends in Science and Scence Education (AISTSSE) 2018. Seminar yang digelar Kamis (18/10/2018) di Hotel Polonia Medan ini diikuti ratusan peserta dari berbagai perguruan tinggi di Sumatera Utara.
Seminar yang digelar oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unimed yang menghadirkan sejumlah pembicara dari berbagai perguruan tinggi negara-negara sahabat. Di antaranya Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd. (Rektor Unimed, Indonesia), Prof. Mauro Mocerino (Curtin University of Technology, Perth, Australia), Prof. Dr. Jakrapong Kaewkhao (Nakhon Pathom Rajabhat University, Thailand), Prof. Dai Tamaki (Shinsu University, Matsumoto, Japan), Dr. Supaya Weniluganen (Maharishi University of Management IOWA, USA), Dr. Mati Horprathum (National Electronic and Computer Technology Center) dan Drs. Togi Tampubolon, Ph D (Unimed, Indonesia).
Pada sambutannya, Dekan FMIPA Dr. Martina Restuati, M. Pd mengatakan, seminar tahun ini berfokus pada kontribusi penelitian Untuk pengembangan teknologi. Martina berharap dengan diadakannya pertukaran informasi antara peneliti di seminar ini dapat mendorong kolaborasi dengan pelaku yang berbeda dalam komunitas pendidikan sains dan sains sehingga dapat mencapai hasil yang terbaik untuk kepentingan masyarakat.
Seminar internasional ini juga diikuti oleh 200 pemakalah dengan abstrak yang diterima kurang lebih 100 abstrak dari pendiidikan sains, biologi, kimia, fisika dan ilmu matematika selain itu seminar ini juga dihadiri oleh peserta dari luar negeri yaitu dari Thailand, Australia, dan Jepang.