Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. PKS meminta tahiyat akhir yang diungkit cawapres Ma'ruf Amin saat menanggapi isu pelaporan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan terkait pose 1 jari di pertemuan tahunan IMF-World Bank dibedakan. PPP menjelaskan pesan di balik pernyataan Ma'ruf soal tahiyat akhir.
"Kiai Ma'ruf hanya ingin menyampaikan bahwa telunjuk itu tidak harus dimaknai sebagai politik kampanye pilpres," ujar Wasekjen PPP Achmad Baidowi atau Awiek, Minggu (21/10/2018).
Awiek melanjutkan penjelasan mengenai pose 1 jari yang membuat Luhut beserta Menteri Keuangan Sri Mulyani dilaporkan ke Bawaslu. Intinya, menurut Awiek, Ma'ruf hanya ingin meminta semua pihak memaknai bahwa jari telunjuk membentuk angka satu bukan berarti kampanye.
"Kalau pun politik seperti saya telunjuk 1 juga bermakna caleg nomor urut 1. Sedangkan yang bahkan politik telunjuk 1 juga dimaknai menunjukkan suatu tempat atau pun juara satu," jelas Awiek.
"Itulah sebenarnya spirit yang ingin disampaikan Kiai Ma'ruf," tutur anggota Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin itu.
Sebelumnya, Ma'ruf meminta pose satu jari atau semacamnya harus dilihat konteksnya secara jelas. Mantan wantimpres era SBY ini menyebut SBY juga sering memeragakan pose satu jari sambil mengacungkan telunjuk. Dia juga berbicara soal tahiyat akhir dalam salat.
"Pak SBY tuh sering ngomong begini-begini (nunjukin gestur nunjuk) apa itu kampanye juga? Belum tentu orang begini (nujukin jari) itu kan kampanye. Kalau orang tahiyat akhir, Asyhadu alla illaha illallah, orang kan pasti nunjuknya satu," kata Ma'ruf di kediamannya, Jalan Lorong, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (20/10).
PKS meminta tahiyat akhir dengan polemik Luhut dibedakan. "Tahiyat dalam salat itu merupakan bagian dari tata cara ibadah yang sudah ada sejak 15 abad lalu. Tidak diniatkan dalam kaitan apa pun, kecuali beribadah kepada Allah," ujar Direktur Pencapresan PKS Suhud Alynudin saat dikonfirmasi, Minggu (21/10).
"Pose 1 jari Pak Luhut jelas kampanye, sebagaimana ditunjukkan dalam video yang beredar di masyarakat," imbuh dia.(dtc)