Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Simalungun. Jelang Pileg dan Pilpres 2019 masyarakat Indonesia diajak waspada dengan isu perpecahan, terutama yang dikaitkan dengan agama,suku dan ras. Ajakan tersebut disampaikan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI,Parlindungan Purba, Minggu (21/10) di sela-sela acara Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) pertama Kabupaten Simalungun ,di komplek Perguruan Assisi, Jalan Asahan, Kecamatan Siantar, Kota Pematang Siantar.
Menurutnya, jelang Pilpres dan Pileg upaya- upaya perpecahan di tengah-tengan bangsa ini cukup gencar dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak ingin situasi negara kondusif,sehingga harus dilawan dengan mewaspadai dan tetap menjunjung tinggi kebhinekaan sebagai dasar menjaga hubungan harmonis antar agama,antar etnis dan ras.
"Jangan mudah dipengaruhi untuk perpecahan. Presiden Jokowi selalu berpesan kepada masyarakat Indonesia jangan jadikan negara kita seperti negara-negara yang terlibat perang saudara,karena akan menyengsarakan rakyat. Kita harus mewaspadainya sehingga kerukunan antar umat beragama,etnis dan ras tetap terjaga dengan harmonis," ujar Parlindungan.
Secara khusus senator asal Sumatera Utara ini mengapresiasi dilaksanakannya Pesparani Kabupaten Simalungun yang baru pertama kali dilaksanakan,dan diharapkannya mampu meningkatan iman umat Katolik.
Ketua panitia kegiatan,Harmedin Saragih menambahkan Pesparani dilaksanakan pertama kali diikuti 8 paroki dengan tema " Kita Adalah Indonesia" dan subtema "Habonaron do Bona".
Humas panitia Simesono Hia menyampaikan, juara umum Pesparani diraih paroki Batu Lima setelah meraih juara pertama di nomor paduan suara remaja, dan kuis serta juara II di Mazmur dewasa dan juara IV Mazmur Remaja.
Di posisi kedua diraih paroki Saribudolok serta posisi ketiga paroki Tiga Dolok."Meski pertama kali dilaksanakan Pesparani Kabupaten Simalungub meriah dan sukses dengan diikuti 1.200 peserta dari 8 paroki," ujar Hia.