Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com- Medan. Curah hujan yang tinggi di beberapa daerah di Sumatera Utara berdampak pada sektor pertanian. Berdasarkan data yang diperoleh medanbisnisdaily.com, hingga 16 Oktober, 3.092,6 hektare yang terkena banjir, 53 hektare dilaporkan mengalami gagal panen atau puso.
Kepada medanbisnisdaily.com, Senin (22/10/2018) Kepala UPTD Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Sumatera Utara (Sumut), Marino mengatakan, 7 kabupaten tersebut yakni Langkat (6 kecamatan) seluas 885,4 hektare terkena banjir. Kabupaten Deli Serdang (1 kecamatan) seluas 102,5 hektare terkena banjir dan 19 hektare puso.
Di Kabupaten Serdangbedagai (1 kecamatan) seluas 185 hektare teekena banjir. Kabupaten Batubara (1 kecamatan) seluas 25 hektare terkena banjir dan 6 hektare puso. Kemudian Kabupaten Labuhanbatu Selatan (1 kecamatan) seluas 30 hektare terkena banjir. Padanglawas Utara (1 kecamatan) seluas 37 gektare terkena banjir. Sedangkan Mandailing Natal (13 kecamatan) seluas 1827 hektare terkena banjir dan 28 hektare puso.
"Kalau ditotal, 3.092,6 hektare yang terkena banjir dan 53 hektare mengalami Dari 13 kecamatan tersebut. Siabu merupakan wilayah yang paling luas lahan padi sawahnya terkena banjir yakni 1100 hektare dan Muara Batang Gadis seluas 500 hektare," katanya.
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membersihkan parit yang sampai saat ini sebagian masih tergenang banjir. Mengenai bantuan pemerintah kepada petani yang padi dan jagungnya gagal panen, pihaknya akan menunggu laporan atau surat rekomendasi dari petugas di lapangan dan dari Pemerintah Kabupaten ke Pemerintah Provinsi. Sementara itu untuk perbaikan saluran irigasi, dikoordinasikan dengan pusat.
Untuk saat ini pihaknya masih fokus dalam penanganan banjir dikarenakan berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) curah hujan masih tinggi hingga bulan November. "Misalnya mengenai munculnya hama atau penyakit, sampai saat ini masih aman dan terkendali," pungkasnya.