Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Novel Pincalang karya Idris Pasaribu disebut sebagai novel yang mengajarkan manusia untuk tidak serakah. Novel yang berkisah tentang orang laut yang pernah hidup di perairan Sibolga itupun kembali dibedah oleh pecinta sastra di Medan.
Kegiatan bedah (diskusi) buku itu digelar di Literacy Coffee, Jalan Jati II No1, Teladan Timur Kota Medan, Minggu malam (21/10/2018). Dua narasumber yang memberikan materi itu masing-masing Dadang Darmawan Pasaribu dan Mutiah Rahmah di Literacy Coffee, Jalan Jati II No1, Teladan Timur Kota Medan, Minggu malam (21/10/2018).
Dalam paparannya calon anggota DPD RI dari Sumut ini menyebut orang-orang pincalang adalah manusia bijak dalam memanfaatkan sumber daya alam.
"Mereka memanfaatkan sumber daya alam sesuai kebutuhan. Bila mereka mendapat sesuatu hal yang tidak mereka butuhkan atau berlebihan, akan ditukar dengan kebutuhan lain. Tidak ditimbun layaknya orang-orang serakah," kata Dadang.
Menurutnya, novel-novel seperi ini penting untuk dibaca karena banyak nilai yang terkandung di dalamnya.
Diskusi ini merupakan kerjasama Komunitas Sastra Indonesia (KSI) Medan dengan Literacy Coffee ini.
Pengelola Literacy Coffee Jhon Fawer Siahan kepada medanbisnisdaily.com, Senin (22/10/2018) mengatakan, diskusi ini digelar untuk mengeksplorasi karya-karya yang dihasilkan kreator dari Sumatera Utara Medan khususnya. Secara pribadi Jhon mengaku tertarik dengan novel Pincalang karena muatan sejarah yang ada di dalamnya.
"Aku suka novel-novel yang mengangkat sisi sejarah. Salah satunya novel Pincalang. Selalu ada hal unik yang membuat kita terperangah saat membacanya," kata Jhon.