Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kabid Polhukam DPD PKS Kota Medan, M Nasir menilai rotasi atau pergeseran jabatan dalam sebuah organisasi merupakan hal yang biasa. Sehingga, ia tidak sependapat mengenai prediksi bahwa suara PKS akan tergerus di Provinsi Sumut pada Pemilu 2019 akibat gejolak internal.
"Pergantian (kepengurusan) itu biasa, dinamika organisasi. Soal prediksi itu relatif. Masyarakat punya pilihan masing-masing. Tentang pilihan masyarakat terkadang mengandalkan kedekatan dengan caleg," jelasnya, di Medan, Selasa (23/10/2018).
Anggota DPRD Sumut periode 2009-2014 itu juga meyakini perolehan kursi akan sangat berpengaruh terhadap kerja para caleg di segala tingkatan.
"Semakin baik bekerja, hasilnya juga akan baik pula," bilangnya.
Tentang adanya perubahan pada proses pencalegan, Nasir mengatakan hal itu biasa terjadi. Bahkan, dia yang penah duduk di DPRD Sumut malah kini 'turun kelas' ke DPRD Kota Medan.
"Perubahan dapil itu tergantung Wilda dan DPP PKS," imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kolega M Nasir, Syamsul Qadri Marpaung memprediksi perolehan kursi PKS di DPRD Sumut akan jeblok. Semula 9 kursi, Syamsul memprediksi PKS hanya akan mendapat 3 atau 4 kursi pada pemilu 2019.
Terlebih dari 9 anggota dewan incumbent, hanya 3 yang kembali dicalonkan. Sedangkan 9 lainnya tidak didaftarkan sebagai caleg ke KPU.