Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Yayasan Pusaka Indonesia (YPI) Medan mengecam pelarangan bersekolah terhadap tiga anak pengidap HIV/AIDS di Desa Nainggolan, Kabupaten Samosir, dengan alasan masyarakat takut anaknya tertular penyakit serupa. Bahkan ketiga anak yang masih berusia 12 tahun ke bawah itu juga terancam diusir dari Kabupaten Samosir.
Untuk itu, Ketua Badan Pengurus YPI, Zahrin Piliang, meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir untuk tidak bersikap diskriminatif terhadap ketiga anak yang seharusnya mendapatkan perlindungan khusus. "Ketiga anak tidak boleh diasingkan dari lingkungan masyarakat. Mereka harus bisa bergaul dengan bebas bersama anak seusia mereka," tegasnya, Selasa (23/10/2018).
Pemkab Samosir, kata Zahrin, seharusnya memberikan informasi yang benar kepada masyarakat, sebab HIV/AIDS tidak akan menular hanya karena bersentuhan. "Ini membuktikan bahwa masih banyak kalangan masyarakat yang belum paham mengenai penyakit itu," jelasnya.
Zahrin mengaku, pihaknya yakin berbagai kasus penolakan seperti itu bisa terjadi, lagi-lagi karena pengetahuan masyarakat akan HIV/AIDS masih minim. Sebab dari kasus serupa yang pernah terjadi, setelah diberikan penjelasan medis oleh dokter maka pihak sekolah, siswa maupun orang tua siswa dapat menerima anak pengidap HIV untuk bisa bersekolah tanpa perlakuan diskriminatif.
Karena itu, lanjut Zahrin, YPI mengimbau agar pihak sekolah, seperti kepala sekolah, guru, siswa serta orang tua siswa diberikan pemahaman dan sosialisasi yang benar terkait cara pendekatan sosial dan pendekatan kesehatan yang harus dilakukan dengan anak-anak yang mempunyai latar belakang HIV/AIDS.
Sebagai lembaga yang konsern terhadap perlindungan anak, YPI siap mendampingi ketiga korban untuk mendapatkan hak-hak mereka bersama-sama dengan lembaga-lembaga anak lainnya. "Peran psikolog anak juga dibutuhkan dalam hal ini. Anak pengidap HIV juga harus diberi pendampingan psikolog, sehingga kesehatan jiwa mereka juga tidak terganggu," ujarnya.