Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Ankara. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, membeberkan fakta-fakta yang didapat dari penyelidikan sementara Turki atas kematian wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi. Erdogan menegaskan pembunuhan Khashoggi telah direncanakan dan melibatkan 15 warga Saudi yang dikirim ke Istanbul.
Seperti dilansir Hurriyet Daily Newsdan CNN, Rabu (24/10/2018), fakta-fakta yang diungkapkan Erdogan itu disampaikan dalam pidato di hadapan parlemen Turki pada Selasa (23/10) waktu setempat.
Beberapa hal yang ditegaskan Erdogan dalam pidatonya adalah Khashoggi tewas dibunuh dengan keji dan terencana. Dia meminta Saudi, khususnya Raja Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud, agar 18 tersangka yang kini ditahan di Saudi terkait kasus Khashoggi, bisa diadili di Istanbul. Erdogan juga menyerukan agar penyelidikan kematian Khashoggi dilakukan menyeluruh, termasuk mengungkap dalang utama yang memerintahkan pembunuhan.
"Pemerintahan Saudi telah mengambil langkah penting dengan mengakui adanya pembunuhan. Mulai sekarang, kami mengharapkan mereka mengungkap semua pihak yang bertanggung jawab atas kasus ini, dari atas hingga bawah dan membuat mereka menghadapi hukuman yang pantas," ucap Erdogan. "Dari orang yang memberikan perintah, hingga orang yang melaksanakannya, mereka semua harus diadili," tegasnya.
Dituturkan Erdogan bahwa rencana pembunuhan Khashoggi disusun sejak kunjungan pertama jurnalis kawakan itu ke Konsulat Saudi di Istanbul pada 28 September untuk mengurus dokumen agar bisa menikahi tunangannya asal Turki, Hatice Cengiz. Dari kunjungan pertama itu, Khashoggi diminta kembali pada 2 Oktober untuk mengambil dokumen yang dibutuhkannya.
Berikut kronologi dan fakta-fakta seputar pembunuhan Khashoggi yang dibeberkan Erdogan dalam pidatonya:
28 September 2018, pukul 11.50 waktu setempat
Khashoggi pertama mendatangi Konsulat Saudi di Istanbul untuk mengurus dokumen bagi pernikahannya dengan Cengiz. Menurut Erdogan, tim yang merencanakan dan melakukan pembunuhan, diberitahu soal kunjungan Khashoggi ini.
Disebutkan Erdogan bahwa sejumlah pejabat konsuler yang pergi ke Saudi secara terburu-buru mengindikasikan bahwa upaya persiapan dan perencanaan pembunuhan Khashoggi dilakukan di sana.
1 Oktober 2018, pukul 16.30 waktu setempat
Satu tim beranggotakan tiga orang dari Saudi tiba di Istanbul dengan pesawat sewaan. Setibanya di Istanbul, mereka check-in ke hotel lalu pergi ke Konsulat Saudi di Istanbul.
Pada hari yang sama, satu tim lainnya beranggotakan para pejabat Konsulat Saudi melakukan misi pemantauan di kawasan hutan Belgrad di pinggiran Istanbul dan di wilayah Provinsi Yalova, yang berjarak 90 kilometer sebelah selatan Istanbul.
2 Oktober 2018
Pukul 01.45 dini hari waktu setempat: Tim kedua beranggotakan tiga orang dari Saudi tiba di Istanbul dengan pesawat sewaan dan langsung check-in di hotel. Tim ketiga beranggotakan 9 orang dari Saudi, termasuk beberapa jenderal, tiba di Istanbul dengan pesawat sewaan pada hari yang sama dan check-indi hotel berbeda.
Pukul 09.50 - 11.00 waktu setempat: Total 15 orang anggota tim dari Saudi itu mendatangi Konsulat Saudi di Istanbul secara bertahap dan terpisah. Erdogan menyebut tim tersebut memindahkan hard drive sistem CCTV yang ada di Konsulat Saudi.
Pukul 11.05 waktu setempat: Khashoggi menerima telepon yang isinya mengonfirmasi jadwal kunjungan ke Konsulat Saudi untuk menyelesaikan pengurusan dokumen yang dibutuhkannya.
Pukul 13.08 waktu setempat: Khashoggi memasuki gedung Konsulat Saudi di Istanbul. Dia ditemani tunangannya, Hatice Cengiz, yang menunggu di luar. Sejak saat itu, Khashoggi tidak pernah keluar dari Konsulat Saudi.
Pukul 17.50 waktu setempat: Tunangan Khashoggi menghubungi otoritas Turki melaporkan bahwa Khashoggi mungkin ditahan atau 'sesuatu buruk' terjadi padanya di Konsulat Saudi. Kepolisian Istanbul lantas meluncurkan penyelidikan. Pada momen ini, hasil pemeriksaan CCTV oleh otoritas Turki menunjukkan Khashoggi tidak pernah keluar dari Konsulat Saudi. Namun penggeledahan tidak bisa dilakukan karena adanya kekebalan diplomatik.
Pukul 18.20 waktu setempat: Enam orang dari 15 warga Saudi meninggalkan Turki dengan pesawat sewaan. Tim ini diketahui terdiri atas para agen keamanan dan intelijen juga pakar forensik Saudi.
Pukul 22.50 waktu setempat: Tujuh warga Saudi lainnya meninggalkan Turki dengan pesawat sewaan berbeda.
Lewat tengah malam: Salah satu warga Saudi anggota tim, yang sebelumnya berupaya menyamar sebagai Khashoggi, dan satu orang lainnya terbang meninggalkan Turki menuju Riyadh dengan pesawat komersial. Dalam pernyataannya, Erdogan menegaskan bahwa ada satu orang dari tim Saudi yang berupaya menyamar sebagai Khashoggi dengan memakai pakaiannya, kacamata dan berewok palsu.
Diungkapkan juga oleh Erdogan bahwa para staf yang berada di dalam Konsulat Saudi pada 2 Oktober lalu, dibatasi di satu ruangan di lantai dasar dengan alasan ada inspeksi yang sedang dilakukan. Sedangkan para staf yang tidak ada di konsulat diberi izin untuk tidak masuk kerja, untuk alasan yang sama.
4 Oktober 2018
Otoritas Saudi menyangkal tuduhan soal pembunuhan Khashoggi.
6 Oktober 2018
Konsul Jenderal (Konjen) Saudi, Mohammed al-Otaibi, mengundang seorang reporter Reuters ke dalam gedung konsulat untuk menunjukkan situasi di dalam. Mulai dari lemari-lemari, pintu hingga panel listrik ditunjukkan kepada reporter Reuters, dalam upaya yang disebut Erdogan sebagai 'upaya ceroboh untuk membela diri'.
11 Oktober 2018
Delegasi perwakilan Saudi datang ke Turki untuk melakukan komunikasi. Otoritas Saudi juga mengumumkan bahwa mereka mengizinkan penggeledahan di dalam gedung Konsulat Saudi di Istanbul.
14 Oktober 2018
Erdogan pertama kali berkomunikasi via telepon dengan Raja Salman. Erdogan menyebut dirinya menjelaskan persoalan yang terjadi dan semua temuan yang didapat Turki terkait kasus Khashoggi. Dalam percakapan telepon itu disepakati pembentukan tim investigasi gabungan Turki-Saudi.
Atas perintah Raja Salman, tim yang terdiri atas para jaksa dan polisi Turki masuk ke dalam Konsulat Saudi dan melakukan penggeledahan. Saat penggeledahan berlangsung, Konjen Saudi meninggalkan Istanbul dan kembali ke Riyadh. Erdogan menyebut dirinya sempat mengeluhkan kepada otorita Saudi soal sikap Konjen Saudi yang menolak membuka konsulat untuk digeledah.
18 Oktober 2018
Penggeledahan kembali dilakukan otoritas Turki di konsulat juga kediaman Konjen Saudi di Istanbul.
19 Oktober 2018
Otoritas Saudi secara resmi mengakui bahwa Khashoggi tewas di dalam gedung konsulat. Dalam pernyataan resmi, otoritas Saudi menyebut Khashoggi tewas dalam perkelahian di dalam konsulat.
Pada hari yang sama, Erdogan berkomunikasi lewat telepon dengan Raja Salman. Diungkapkan dalam percakapan telepon itu bahwa 18 orang yang terlibat kematian Khashoggi telah ditangkap di Saudi. Daftarnya diserahkan oleh Saudi kepada Turki dan 15 nama di antaranya dinyatakan cocok dengan daftar yang dimiliki otoritas keamanan dan intelijen Turki. (dtc)