Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Warga Patumbak beramai-ramai mendatangi kuburan pelaku pembunuhan sekeluarga di Tanjung Morawa di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun VI, Desa Patumbak Kampung, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (24/10/2018). Kedatangan warga ini ke salah satu makam yang masih baru itu bukan untuk berziarah, melainkan karena tidak setuju jasad Agus Hariadi (AG) dikebumikan di sana.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, protes warga ini dikarenakan warga merasa ditipu. Sebab sebelumnya informasi yang mereka dapatkan bukan jenazah pelaku Agus yang dimakamkan.
"Awalnya mereka bilang itu adalah orang sakit yang meninggal. Perutnya mau pecah. Makanya dimakamkan cepat," kata Tasmin Purba alias Wak Pokat, warga setempat.
Penolakan ini juga dilakukan, karena warga tidak ingin jasad pembunuh itu akan memicu bala di kampung mereka. Karenanya, sebagai ungkapan protes, warga menyelimuti makam yang tanahnya masih basah tersebut dengan poster penolakan. "Mobil ambulannya masuk pun kita gak tahu," sebutnya.
Tasmin menjelaskan, jasad Agus dimakamkan pada Selasa (23/10/2018) sekitar pukul 12.00 WIB. Pemakamannya memang tidak banyak diketahui warga, apalagi saat itu memang sedang turun hujan deras di kawasan itu.
Warga baru mengetahui kalau itu makam tersebut adalah pelaku Agus, setelah orangtua tirinya datang. Orang tersebut bercerita kalau Agus ditembak di Pekanbaru, dan warga Tanjung Morawa menolak, sehingga Agus dimakamkan di Patumbak.
"Orang yang gali kuburan pun sempat curiga dengan mayat itu," tandasnya.
Seperti diketahui, Agus Hariadi alias AG adalah tersangka otak pelaku pembunuhan manager PT Domas Tanjung Morawa Muhajir (49), istrinya Suniati (50) dan anaknya M Sholihin (12), warga Gang Rasmi, Dusun III Tanjung Morawa, Deli Serdang. Jasad Muhajir dan Sholihin dibuang ke Sungai Belumai, sedangkan Suniati ke laut perairan Batubara. Saat dibuang, Suniati dan M Sholihin masih dalam keadaan hidup.
Agus ditangkap bersama R di Pekanbaru, namun tewas ditembak karena mencoba melawan petugas yang menangkapnya dan R juga ditembak pada bagian kaki. Selain Agus dan R, polisi juga telah menangkap tersangka lainnya, D dan Y.