Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan, Kasus penemuan 4 mayat satu keluarga dalam rumah di Dusun Janji Mauli, Desa Tambun Sukkean, Kecamatan, Rabu (24/10/2018) pukul 12.30 WIB tengah diselidiki polisi. Kesimpulan sementara pembunuhan itu diduga dilakukan James Samosir, yang tak lain adalah suami korban, Rosalina br Gultom (30). Setelah membunuh istri dan kedua anaknya, Pransiskus Esodorus Samosir (2), serta Rauli Agnes Samosir (5), pelaku kemudian bunuh diri dengan menyayat tangannya sendiri.
"Tidak tertutup kemungkinan pelaku penganiyaan yang mengakibatkan meninggalnya para korban adalah atas nama James Samosir. Ia terlebih dahulu melakukan penganiyaan terhadap istri dan anaknya, yang selanjutnya melakukan upaya bunuh diri dengan cara menyayat urat nadi tangan sebelah kiri dengan menggunakan pisau yang telah tergantung di dapur rumah korban," ungkap Kabid Humas Polda Sumatra Utara (Sumut), Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, Rabu malam (24/10/2018).
Tatan menyebutkan, hal tersebut dipicu oleh rasa sakit hati James Samosir terhadap istrinya yang sering meninggalkan rumahnya dan tinggal di rumah orangtua dan kakaknya serta membawa anak-anaknya.
Selain itu, sambung Tatan, pihak keluarga korban juga tidak tertutup kemungkinan merasa keberatan dan meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas tindak pidana pembunuhan tersebut.
"Tidak tertutup kemungkinan sebelum melakukan pembunuhan korban, James Samosir sudah dalam kondisi mabuk alkohol jenis tuak," jelasnya.
Prediksi tersebut, terang Tatan, diambil berdasarkan dari analisa kepolisian yang menyatakan jika hubungan rumah tangga korban dalam 6 bulan terakhir sudah tidak harmonis, yang ditandai dengan istri korban bersama dengan anaknya sering pergi dan menginap di rumah orang tua korban.
Selain itu, juga diketahui bahwa hasil penjualan tuak deresan James Samosir tidak pernah diserahkan oleh Rosalina kepada suaminya.
"Sebelumnya, pada tanggal 19 Oktober 2018 lalu, berdasarkan keterangan bidan Desa Tambun Sukkean bernama Arta Marpaung, korban Rosalina Gultom juga pernah datang ke Posyandu dengan kondisi wajah memar untuk memeriksa anaknya yang sedang sakit dan korban menyatakan bahwa dia telah hamil sekitar 6 (enam) bulan. Selain itu diketahui bahwa kondisi fisik korban Rosalina Gultom adalah cacat tunawicara (bisu)," pungkasnya.
Seperti diketahui, penemuan jasad 4 orang sekeluarga ini bermula pada Rabu (24/10/2018) pukul 10.00 WIB warga bernama Jonson Sinaga yang merupakan tetangga korban merasa curiga karena kerbau milik korban masih berada di bara (bagian bawah rumah adat Batak Toba tempat ternak).
Selanjutnya Jonson lalu memberitahukan hal tersebut kepada tetangga sekitar rumah korban dan bersama aparat Desa, Leo Sinaga dan Darwis Simanjuntak mencoba mengintip ke dalam rumah.
Namun karena tidak dapat melihat situasi dalam rumah, mereka pun melaporkan kepada kepala desa, Singkat cerita, setelah masuk ke dalam rumah, warga pun menemukan para korban tewas dengan bersimbah darah.
Adapun barang bukti yang diamankan polisi berupa pisau dengan sarung yang berlumuran darah, kain/pakaian anak anak korban, satu batang balok kayu berukuran 1 meter, serta botol racun hama merek Gramoxone 1 (satu) buah.