Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-New York. Mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton berkomentar soal ancaman bom terhadap dirinya dan sang suami, Bill Clinton. Hillary menyebut Amerika saat ini sedang dalam 'masa meresahkan'.
Dalam pernyataannya seperti dilansir AFP dan New York Post, Kamis (25/10/2018), Hillary mengucapkan terima kasih kepada Secret Service yang berhasil mencegah paket berisi bahan peledak itu mencapai rumahnya di Westchester County, New York.
"Kami baik-baik saja, terima kasih kepada para anggota Secret Service yang mencegat paket yang ditujukan kepada kami, jauh sebelum mencapai rumah kami," ucap Hillary saat menghadiri kampanye di Miami menjelang pemilu sela pada November mendatang.
"Setiap hari kami bersyukur atas pengabdian dan komitmen mereka dan jelas tidak bisa lebih bersyukur lagi untuk hari ini," imbuhnya.
Dalam pernyataannya, Hillary juga menyerukan persatuan nasional kepada seluruh rakyat AS.
"Ini merupakan masa meresahkan, bukan? Dan ini menjadi masa pemecah belah, dan kita harus melakukan semua hal yang kita bisa untuk mempersatukan negara kita," cetus mantan calon presiden (capres) Partai Demokrat dalam pilpres 2016 lalu.
Hillary dan Bill Clinton menjadi salah satu politikus Partai Demokrat yang menjadi target ancaman bom. Selain mereka, mantan Presiden AS Barack Obama juga mendapat paket bom serupa. Mantan Jaksa Agung AS Eric Holder dan kantor berita CNN di New York juga dilaporkan menerima paket bahan peledak yang sama.
Seluruh paket bahan peledak itu dilaporkan berukuran kecil dan berisi perangkat yang berbentuk pipa disertai kabel-kabel. Paket bahan peledak ini dilaporkan mirip dengan paket bahan peledak yang sebelumnya ditemukan di kediaman miliarder George Soros yang juga ada di New York.
Belum diketahui pasti siapa dalang di balik paket-paket bahan peledak itu dan apa motifnya. (dtc).