Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Liverpool. Liverpool musim ini boleh dibilang nyaris sempurna sebagai tim kecuali soal kreativitas di lini tengah. Untungnya ada Xherdan Shaqiri yang bisa jadi alternatif untuk daya imajinasi Si merah.
Ini tak lepas dari kegagalan Liverpool mendatangkan pemain bertipe playmaker sepeninggal Philippe Coutinho yang pindah ke Barcelona Januari lalu. Sempat ada nama Nabil Fekir yang didekati musim panas lalu dan nyaris bergabung sebelum akhirnya gagal karena tidak menemui kata sepakat soal harga transfer.
Jadilah, manajer Liverpool Juergen Klopp (masih) kesulitan untuk mencari pemain yang bisa jadi alternatif untuk membongkar pertahanan lawan jika strategi gegenpressing tidak berjalan. Saat masih ada Coutinho, Liverpool bisa mendapat gol-gol lewat tembakan dari luar kotak penalti atau dari assist-assist ajaibnya. Coutinho adalah cara Liverpool untuk memainkan tempo pertandingan.
Tapi, kini jika melihat stok gelandang Liverpool maka boleh dikatakan tidak ada satupun yang minimal punya daya kreativitas tinggi. Jordan Henderson, Gini Wijnaldum, Fabinho, James Milner, dan Naby Keita, adalah gelandang bertipe kerja keras dan diandalkan untuk memenangi pertarungan di lini tengah lewat tekel, intersep, untuk kemudian melakukan serangan balik.
Nah, karena bursa transfer sedang ditutup dan Liverpool memang tengah fokus memperkuat lini belakang sejak musim panas lalu dengan mendatangkan Alisson Becker, maka alternatif pun dicari Klopp dan itu akhirnya terlihat pada diri salah satu pemain barunya, yakni Shaqiri.
Memang Shaqiri lebih sering bermain sebagai gelandang serang kanan selama kariernya, karena keahliannya adalah kecepatan serta presisi dalam hal melepaskan umpan lewat situasi bola mati. Tapi, Shaqiri rupanya bisa juga dimainkan sebagai pemain nomor 10 dalam formasi yang baru-baru ini dicoba Klopp.
Itu yang terlihat dalam dua laga terakhir Liverpool saat menghadapi Huddersfield Town dan Red Star Belgrade. Dalam formasi 4-2-3-1 yang dipakai Klopp, Shaqiri ditempatkan tidak pada posisi aslinya melainkan di belakang striker sebagai penyerang lubang. Hasilnya pun tidak mengecewakan karena Shaqiri membuat dua assist dalam dua laga itu.
Satu assist untuk gol kemenangan Mohamed Salah di kandang Huddersfield serta assist untuk gol kedua Salah di laga Liga Championskontra Red Star yang dimenangi dengan skor 4-0, Kamis (25/10/2018) dinihari WIB. Bahkan gol pertama Liverpool yang dibuat Roberto Firmino diawali bola terobosan Shaqiri untuk Andrew Robertson yang akhirnya mengirim assist ke tengah kotak penalti.
Di laga tersebut, Shaqiri total membuat 34 passing dengan rasio sukses 76 persen dan ada dua umpan kunci yang berujung gol-gol Liverpool. Total dalam tiga laga terakhirnya untuk Liverpool, Shaqiri bikin tiga assist termasuk saat berimbang 1-1 kontra Chelsea.
"Di gol pertama, dia mampu merebut bola saat serangan balik dan memberikan bola fantastis kepada Andrew Robertson, Di gol kedua, saya tidak tahu bagaimana caranya dia bisa memberikan bola itu kepada Mo, tapi Shaq memang seperti itu," ujar Klopp diFourFourTwo.
"Dia pesepakbola yang luar biasa. Itu membantu. Di laga-laga seperti ini, dia harus bekerja keras jika menemui situasi seperti itu," sambungnya.
"Proses membangun serangan memang panjang dan dua winger harus siap-siap untuk merebut bola kembali, lalu mengirimkan umpan ke pertahanan lawan. Itu tidak mudah. Tapi saya kira dia melakukannya dengan baik," tutup Klopp. (dts)