Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat.Kondisi cuaca yang cerah dan panas dalam dua hari ini ternyata membuat harga cabai merah di tingkat petani turun dari sebelumnya p 32.000/Kg menjadi Rp 29.000/Kg. Jika cuaca kembali hujan, maka diprediksi harga cabai kembali naik.
"Karena panas dua hari ini, jadi agen cabai menurunkan harga pembelian. Tetapi kalau hujan, karena petani tidak panen, harga cabai naik lagi," sebut Sempok, petani cabai di Dusun Kelantan, Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Kamis (25/10/2018).
Kalangan petani cabai di Langkat mengaku merugi akibat cuaca hujan yang berdampak terendamnya tanaman cabai mereka, serta mengalami busuk.
Di Paluh Nibung, Desa Pasar Rawa, Gebang, contohnya, cabai mereka terpaksa dipanen hijau, tidak sempat merah akibat pohon cabai mereka banyak yang mengalami layu terserang jamur fosarium. Bahkan yang terhindar dari serangan fungi ganas itu, buah cabai mereka mengalami kekuningan hingga rontok seperti kekurangan kalsium.
"Tanaman mati layu, banyak terserang penyakit mati gadis disebabkan serangan bakteri tanah dan fosarium. Yang tidak terserang, malah berwarna kuning dan tidak bisa memerah, sehingga petani merugi," sebut Sempok dan patani cabai lainnya di Paluh Nibung.
Lain lagi yang dialami petani cabai di Batang Rejo, Desa Securai Utara, Kecamatan Babalan. Tanaman cabai mereka sepekan yang lalu terendam banjir akibat intensitas hujan yang tinggi.
"Cabai sudah kami panen hijau, meski harga jualnya murah mulai Rp 13.000 dan turun ke harga Rp 11.000/kg. Karena tanaman terendam banjir hingga layu," sebut Putra, petani cabai di Batang Rejo.
Dihubungi terpisah, Iskandar, pedagang penampung cabai di Pasar Rawa, mengatakan, harga pembelian turun dari Rp 32.000 menjadi Rp 29.000/kg.
"Karena harga jual tolak kepada toke cabai di Kota Binjai hanya Rp 31.000/kg, jadi hari ini berani ambil Rp 29.000/kg, untuk risiko kesusutan dan transportasi," katanya.