Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Florida. Pelaku di balik teror paket ancaman bom terhadap para politikus dan tokoh di Amerika Serikat (AS) berhasil ditangkap. Pelaku yang ditangkap di Florida itu diketahui merupakan penggemar Presiden AS Donald Trump.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (27/10/2018), pelaku yang diidentifikasi bernama Cesar Sayoc (56) ini ditangkap di sebuah mal di pinggiran Florida, pada Jumat (26/10) waktu setempat. Pria yang lahir di New York ini diketahui tinggal di dalam sebuah van yang ditempeli banyak stiker pro-Trump dan anti-liberal.
Sayoc didakwa mengirimkan 13 paket bahan peledak terhadap para politikus dan tokoh yang merupakan rival politik Trump dalam sepekan terakhir. Sayoc yang terdaftar sebagai pemilih Partai Republik ini, memiliki catatan kriminal sebelumnya dan pernah bekerja sebagai penari telanjang (stripper).
Jaksa Agung AS Jeff Sessions menyebut bahwa Sayoc dijerat lima dakwaan kriminal federal, termasuk mengirimkan peledak dan memberikan ancaman terhadap mantan presiden AS. Van miliknya ikut disita otoritas AS.
Jika diadili dan dinyatakan bersalah atas dakwaan tersebut, Sayoc terancam hukuman maksimum 48 tahun penjara.
Penangkapan Sayoc ini dilakukan setelah otoritas AS, yang dipimpin Biro Investigasi Federal (FBI), melakukan perburuan besar-besaran selama empat hari terakhir. Bukti sidik jari dan sampel DNA membantu otoritas AS dalam mengidentifikasi pelaku. Kendati demikian, Direktur FBI Christopher Wray menyebut penangkapan Sayoc ini bukan berarti ancaman paket bom langsung berakhir.
"Kami meyakini kami telah menangkap pria yang benar tapi ... masih ada banyak upaya yang perlu dilakukan, yang berarti masih ada banyak pertanyaan yang belum terjawab," sebutnya.
"Mungkin masih ada paket-paket lainnya di transit sekarang dan paket-paket lain dalam perjalanan," imbuh Wray.
Sayoc diyakini bertanggung jawab atas pengiriman 11 paket bahan peledak terhadap para politikus Partai Demokrat dan pengkritik Trump, termasuk mantan Presiden AS Barack Obama dan rival Trump dalam pilpres 2016, Hillary Clinton, yang juga mantan Menteri Luar Negeri AS.
Target-target lainnya adalah mantan Wakil Presiden AS Joe Biden, mantan Direktur CIA John Brennan, mantan Direktur Intelijen AS James Clapper, mantan Jaksa Agung Eric Holder, anggota parlemen Maxine Waters, Senator Cory Booker, Senator Kamala Harris, miliarder George Soros dan aktor Hollywood Robert De Niro. Biden dan Waters masing-masing mendapat dua paket.
Kebanyakan tokoh yang menjadi target Sayoc merupakan sosok yang dibenci para pendukung Trump karena sikap kritis mereka terhadap Trump. (dtc)