Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tapteng. Rudi Lumbantoruan, warga Namira, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Propinsi Sumatra Utama (Sumut) merupakan salah satu penumpang Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Provinsi Banten, Senin pagi (29/10/2018). Rudi terdaftar di manifest penumpang pesawat nomor 090 atas nama Lumbantoruan/M/29F/.1/..13/035779/9902165808488/JT00399/KNO/
Istri korban, Dewi Manik, orang tua, tiga adik dan anak sulung korban yang masih sekolah dasar (SD) tak kuasa membendung tangis atas tragedi memilukan itu. Semuanya menjerit dalam tangis sembari meminta pertolongan dan mukzijat Tuhan untuk keselamatan korban. Keluarga korban menangis menyaksikan siaran langsung pencarian korban di televisi.
Hendra Lumbantoruan, adik korban memastikan Rudi Lumbantoruan salah satu dari 189 penumpang Lion Air yang naastersebut. Dia telah mengkonfirmasi kepada pihak Lion Air.
“Benar, salah seorang dari penumpang pesawat Lion Air yang jatuh itu abang saya,” ucap Hendra ditemui di kediaman orangtuanya, di Gang Saroha, Lubuk Tukko, Pandan.
Rudi berangkat, pada Minggu pagi (28/10/2018) menuju Bandara Kuala Namu International Airport (KNIA) Medan dan berniat kembali ke tempat kerjanya PT Angle Eastern Plantation (AEP) Pangkal Pinang.
Rudi menjalani cuti kerja selama seminggu. Ketika kembali ke Pangkal Pinang, ia menaiki pesawat Lion Air transit Jakarta.
Ayah korban, Oppung Queensa Lumbantoruan juga membenarkan. Anaknya terbang dari Pinangsori (Bandara FL Tobing), Minggu (28/10/2018), sekitar pukul 09.00 WIB tujuan Jakarta transit Medan.
“Sebelum terbang, Rudi dan istrinya masih sempat video call,” bebernya.
Sekitar pukul 13.20 WIB, Hendra dan Dewi Manik (istri Rudi;red) langsung bergegas menuju Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, difasilitasi pihak Lion Air.