Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Suasana pilu mewarna kediaman Captain Muas Efendi Nasution (59) di Perumahan Griya Bestari Permai Blok H No 2, Medan Marelan, Senin (29/10/2018). Rumah kediaman Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas V Muntok, Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung itu tercatat sebagai penumpang pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 yang jatuh di perairan laut utara Kerawang, Jawa Barat ada Senin (29/10/2018).
Sejumlah sanak keluarga, tetangga dan teman masa sekolah korban terlihat berkumpul memberikan doa kepada korban dan berharap korban dapat ditemukan oleh tim SAR dalam kondisi selamat.
Harie Novi Chandra, menantu korban yang ditemui medanbisnisdaily.com, Senin siang mengatakan, peristiwa jatuhnya pesawat diketahui lewat siaran televisi dan pemberitahuan langsung dari kantor tempat Muas Efendi Nasution bertugas di Muntok, Provinsi Bangka Belitung
"Bapak duduk dibangku 19 F dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng menuju Pangkal Pinang," ujar Harie.
Hari menyebutkan, bapak mertuanya itu adalah pegawai Kementerian Perhubungan yang bertugas sebagai Kepala Stasiun Otarita Pelabuhan Muntok, Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung.
"Bapak sering pulang ke Medan. Biasa bila kembali ke Muntok lewat Batam atau Jakarta," sebut Harie.
Mantan alumni SMA Negeri 2 Padang Sidimpuan itu saat bertolak ke Jakarta usai menghadiri reunian dan arisan SMAN2 Padang Sidimpuan yang diadakan di Berastagi, Minggu (28/10/2028). Ikut serta dalam reunian tersebut istrinya, Mardiana Harahap.
"Bapak usai menghadiri reunian bersama ibu, tak lagi sempat mengantar ibu pulang ke rumah, karena harus mendadak ke Stasiun Besar KA Medan, agar tidak tertinggal pesawat ke Jakarta dari Kualanamu, sehingga ibu pulang sendirian," ujar Harie.
Mendapat kabar pesawat yang ditumpangi korban yang hendak lanjut ke Pangkal Pinang jatuh, Senin, membuat keluarga terkejut, termasuk para alumni SMAN 2 Padang Sidimpuan yang sehari sebelumnya mengadakan reuni, dan mereka kembali mendatangi rumah kediaman korban di Marelan untuk memanjatkan doa agar korban selamat dari bencana tersebut.