Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Batubara. Heboh isu penculikan anak yang saat ini menjadi perbincangan di beberapa daerah membuat sejumlah warga di Kabupaten Batubata menjadi resah. Akibatnya, seorang wanita tanpa identitas yang diduga mengalami gangguan jiwa (depresi) diamankan warga saat dicurigai hendak menculik anak di Desa Perjuangan, Kecamatan Sei Balai, Senin (29/10/2018) sekitar pukul 21:00 WIB.
Kapolsek Labuhan Ruku AKP Selamat kepada medanbisnisdaily.com diruang kerjanya, Selasa (30/10/2018) membenarkan telah diamankan seorang wanita tanpa identitas oleh warga Desa Perjuangan, Kecamatan Sei Balai. Saat ini wanita yang dicurigai tersebut tengah berada diruang tahanan Mapolsek Labuhan Ruku.
Ia mengatakan, pada Senin malam sekitar pukul 21:15 wib, jajaran Polsek Labuhan Ruku mendapat informasi dari Kepala Desa Perjuangan, Kecamatan Sei Balai terkait permasalahan itu. Selanjutnya, Personil Polsek Labuhan Ruku menuju lokasi kejadian tepatnya di kediaman Denan Saragih (54) warga Dusun 2, Desa Perjuangan, Kecamatan Sei Balai. Sesampainya dilokasi, warga sudah ramai berkerumun dirumah tersebut dan telah diamankan seorang wanita tanpa identitas.
Dikatakannya, dari informasi yang dihimpun, wanita tersebut masuk kedalam rumah tanpa permisi. Ketika melihat seseorang yang tak dikenal masuk kedalam rumah, pemilik rumah berteriak. Spontan warga yang berada disekitar beramai-ramai menangkap wanita tersebut.
Ketika diinterogasi baik oleh warga maupun personil Polsek Labuhan Ruku, wanita tersebut tidak dapat memberi keterangan dengan jelas.
"Ketika kita interogasi di Mapolsek Labuhan Ruku, yang bersangkutan tidak dapat memberi keterangan dengan jelas. Apa yang ditanya, lain yang dijawab. Nama dan tempat tinggal pun dia tidak tau. Saat ini kita lagi koordinasi dengan Dinas Sosial Batubara, kalau dia memang mengalami gangguan jiwa, akan kita serahkan ke Dinas Sosial," katanya.
Menurutnya, dengan isu kasus penculikan anak yang lagi merebak diberbagai daerah, kami menghimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati. Tetapi, masyarakat juga jangan terlalu gampang termakan isu ditengah-tengah masyarakat. Setiap informasi yang ada, sebaiknya dicek dulu kebenarannya sebelum mengambil tindakan.
"Hati-hati dan waspada boleh, tapi masyarakat juga jangan mudah sekali menerima informasi sebelum dilakukan kroscek. Sebab, banyak juga berita tersebut tidak benar (hoax)," ujarnya.