Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Denpasar. Kontribusi Indonesia terhadap perdamaian dunia menjadi sorotan dalam 'The World Indonesianist Forum: the Rope of Millenial Generation' di Bali. Khususnya terkait rekam jejak Indonesia dari masa ke masa.
Pandangan pertama disampaikan Ketua International Law and Global Politic Studies di IMC University of Austria serta arbiter BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia), Anis H Bajrektarevic. Bajrektarevic menilai, selama ini Indonesia mampu memerankan peran pivotal (sangat penting) dalam membangun kesatuan di kawasan Asia.
"Hal ini mengagumkan mengingat struktur keamanan di Asia yang cenderung bilateral dan asimetris, dibandingkan Eropa yang simetris dan multilateralis. Melihat pembangunan ekonomi di Asia yang dinamis, terutama berkembangnya Middle Class Intelectuals, secara bersamaan tantangan berkembangnya politik identitas juga meningkat," papar Bajrektarevic di Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Selasa (30/10/2018).
Pandangan berikutnya disampaikan Asisten Profesor pada Departemen Ilmu Politik, Zakir Husain Delhi College, University of Delhi, Sonu Trivedi yang menyampaikan bahwa Indonesia memiliki peranan penting dalam aksesi Myanmar ke ASEAN. Selain itu, juga dalam transisi Myanmar menuju demokrasi.
"Peranan tersebut ditunjukkan dalam masalah Rakhine melalui tindakan, bukan hanya pernyataan, baik melalui bantuan kemanusiaan maupun dialog untuk mencari solusi permasalahan. Diplomasi damai dilakukan baik melalui Track I diplomacy maupun Track II diplomacy," ujar Trivedi.
Sementara, Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri, Siswo Pramono, memaparkan alasan Indonesia yang terus mendorong negara-negara ASEAN berperan dalam perdamaian dunia. Indonesia, kata Siswo, ingin ASEAN memberikan dampak di Indo Pasifik maupun seluruh dunia.
"Untuk memastikan Kawasan Indo-Pasifik menjadi satu kawasan integral yang stabil, aman dan makmur dengan mengutamakan sentralitas ASEAN, dan mengedepankan kerja sama dan habit of diallogue, serta penghormatan terhadap hukum internasional," kata Siswo.
'The World Indonesianist Forum: the Rope of Millenial Generation' merupakan acara yang digelar oleh Kementerian Luar Negeri. 200 peserta dari 43 negara hadir dalam forum yang perdana digelar ini.
Acara yang digelar di Universitas Udayana, Denpasar, Bali, tersebut rencananya akan dilaksanakan pada 29-30 Oktober 2018. 'The World Indonesianist' ini bertujuan menghimpun para Indonesianist dari seluruh dunia agar ke depannya dapat secara masif ikut mempromosikan Indonesia. (dtc)