Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution memperkirakan inflasi di Oktober rendah, namun dia belum bisa menyebut berapa besar inflasi tersebut.
"Saya belum bisa bilang berapa (angkanya), tapi rasanya kan dua bulan terakhir ini dia negatif kan, ini mungkin tidak negatif lagi, sudah positif, tapi masih kecil," kata Darmin di Jakarta, Rabu (31/10/2018).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) selama dua bulan berturut-turut terjadi deflasi tahun ini. Pertama, di Agustus terjadi deflasi sebesar 0.05%.
Kedua, di September terjadi deflasi 0,18%. Mengacu pada kondisi tersebut, Darmin memperkirakan akan terjadi inflasi bulan ini.
"Yang deflasi sih bulan lalu, sama bulan sebelumnya. Dia negatif. Kalau bulan ini kayaknya nggak negatif lagi, tapi masih kecil," ujar Darmin.
Sebagai informasi, Kepala BPS Suhariyanto sebelumnya pernah mengatakan deflasi di September terjadi lantaran harga makanan hingga biaya transportasi dan komunikasi turun.
"Penyebab deflasi September -0,18, menurut pengeluaran pertama bahan makan 1,26%, kedua transportasi, komunikasi deflasi 0,05%. Pengeluaran yang inflasi pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,54% disusul kesehatan," katanya di kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (1/10/2018).
Sejumlah bahan makanan yang deflasi 1,26% tersebut di antaranya penurunan harga daging ayam ras, bawang merah, ikan segar yang menyumbang kontribusi sebesar 0,04% terhadap deflasi.
Demikian pula beberapa komoditas sayuran dan telur ayam masing-masing 0,03%, dan berbagai komoditas 0,01%, serta bawang merah 0,02%. Sementara kelompok makanan yang menyumbang inflasi adalah mie, rokok kretek dan filter. Kontribusi inflasinya mencapai 0,29%. (dtf)