Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tanjungbalai. Ketua Fraksi Hanura DPRD Kota Tanjungbalai, Hj Nessy Ariyani menyebutkan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tanjungbalai yang tertuang dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) Kota Tanjungbalai Tahun Anggaran 2019 menurun 12,27%.
"Ini harus dipertanggungjawabkan kepada seluruh masyarakat Tanjungbalai. Dengan tetap memberi rasa aman, nyaman, dan menjamin kesejahteraan masyarakat agar tidak terganggu dengan situasi yang kita hadapi saat ini," ucap Nessy Ariyani, di gedung DPRD Tanjungbalai, Kamis (1/11/2018).
Nessy menjelaskan, di dalam R-APBD Tahun Anggaran 2018 disebutkan PAD Tanjungbalai ditargetkan sebesar Rp 549,005 miliar. Sementara pada 2018 PAD Kota Tanjungbalai ditargetkan sebesar Rp 625,773 miliar.
Menurutnya, untuk mengoptimalisasi PAD perlu memaksimalkan seluruh potensi agar fisikal menjadi kuat dan berdikari. "Fraksi Hanura memandang perlu dilakukan secara berkesinambungan dan intensif. Pemerinrah daerah juga harus melakukan evaluasi kepada Organisasi Perangkat Daerah atau OPD dalam rangka mengoptimalkan potensi PAD," tegasnya.
Politisi Hanura itu menyampaikan, penyebab tidak efektifnya pengelolaan dan penyerapan anggaran karena penempatan pejabat OPD yang kurang tepat dan tidak sesuai dengan kompetensinya. Bukan hanya itu, katanya, beberapa OPD memiliki postur yang tidak ideal.
"Fraksi Hanura meminta Wali Kota Tanjungbalai melalukan evaluasi terhadap struktur OPD Tanjungbalai agar sesuai dan efektif. Begitu juga dalam pengangkatan pejabat agar berbasis kompetensi dan kecakapan. Jangan lagi menempatkan pejabat yang tidak sesuai dengan kompetensinya maupun pejabat yang terindikasi bermasalah," pungkasnya.