Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Timbas Tarigan mengatakam sebelum Ketua DPP PKS Wilayah Dakwah Sumbagut, Tifatul Sembiring memberikan penegasan tentang kader PKS yang harus keluar ketika memutuskan masuk atau bergabung dengan GARBI. Sebenarnya telah ada surat edaran dari Dewan Syari'ah Pusat tentang penandatanganan komitmen ulang.
"Melalui Pak Untung Wahono selaku pengurus DPP PKS menyampaikan barang siapa yang tidak menandatangani komitmen tersebut secara otomatis sudah keluar dari PKS tanpa proses BPDO (Badan Penegak Disiplin Organisasi)," ujar Timbas ketika dihubungi, Minggu (4/11/2018).
Wakil Wali Kota Binjai itu mengatakan hingga hari ini dirinya tidak menandatangani komitmen tersebut. "Jadi sebenarnya sudah selesai," ungkapnya.
Ketika ditanya apakah yang masuk ke GARBI sudah keluar dari PKS, Timbas mengiyakannya. "Kira-kira demikianlah. Karena ada penegasannya," tuturnya.
Mantan anggota DPRD Sumut itu mengatakan sebahagian besar yang bergabung ke GARBI adalah mantan kader PKS.
"Jumlah pastinya belum tau. Tetapi saat kita deklarasi sekitaran 900-an yang hadir. Daerah-daerah yang jauh hanya mengirimkan utusan saja. Sebahagian besar mungkin kader PKS," sebutnya.
Mengenai rencana DPP PKS yang akan mencabut dukungan darinya sebagai Wakil Wali Kota Binjai, Timbas tidak mempermasalahkannya. Begitu juga rencana pergantian antar waktu (PAW) anggota DPRD yang masuk GARBI. "Kaitan mencabut dukungan, itu haknya PKS. Mengenai PAW juga tergantung PKS," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua DPP PKS Wilayah Dakwah Sumbagut, Tifatul Sembiring menegaskan bahwa pihaknya tidak mempermasalahkan kader yang ikut bergabung dengan GARBI.
Namun, dia meminta agar kader yang bergabung ke GARBI keluar dari PKS. Menurutnya, GARBI adalah gerakan politik. Sehingga tidak baik apabila ada gerakan politik di dalam partai politik.