Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Karawang. Petugas gabungan mendeteksi satu lagi turbin pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang. Petugas sedang mempersiapkan cara mengangkat turbin tersebut. Selain itu, sinyal cockpit voice recorder (CVR) black box yang sudah terdeteksi suaranya melemah.
"Ini memang sudah ada deteksi untuk sementara turbin yang satunya. Ini ngangkatnya masih nunggu, bobotnya masih 3,5 ton," kata Dansatgas SAR, Kolonel Laut (P) Isswarto di KRI Torani, Tanjung Pakis Karawang, Senin (5/11/2018).
Baca juga: Kabasarnas Menangis, Pastikan Prioritas Mencari Korban Lion Air
Isswarto mengatakan tim masih fokus mencari CVR. Selain penyelam, pencarian dilakukan menggunakan kapal survei milik Pertamina, Victory.
Area pencarian difokuskan tak jauh dari titik jatuhnya pesawat di koordinat 05 derajat 46 menit 15 detik South, 107 derajat 07 menit 16 detik East. Tim yang mencari juga membawa ping locator.
Baca juga: Keluarga Tanya Identifikasi Bayi Korban Lion Air, Ini Jawaban Polri
"Gimana kita sudah membuat area sekitar 100 meter dari pusat atau dari Victory untuk titik pencarian yang pertama untuk menjadi objek adalah VCR sampai sekarang kita sudah membawa ping locator untuk mendeteksi adanya VCR tersebut," ujarnya.
Namun, dia mengatakan saat ini sinyal yang dipancarkan VCR makin mengecil. Sehingga suara yang dikeluarkan ping locator saat mendeteksi posisi VCR juga kecil.
"Jadi ini semakin mengecil, makanya ini ping locator atau dimana ping locator itu digunakan di sekitarnya harus silent (sunyi), tidak ada suara suara berisik baik kapal yang lewat maupun suara-suara yang lain. Sehingga ini sampai saat ini penyelam masih mencoba untuk mendengarkan arah darimana datangnya sinyal tersebut," ungkapnya.
Sebelumnya, turbin dan ban pesawat sudah ditemukan pada Kamis (1/11) lalu. Mesin dan ban tersebut saat ini dipindah ke gudang KNKT.(dtc)