Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta 'sahabat-sahabatnya' untuk tak lagi membeli minyak dari Iran. Ini dilakukan setelah AS akhirnya memberikan lagi sanksi embargo perdagangan minyak terhadap Iran yang dilakukan Senin (5/11).
Selain melarang penjualan minyak Iran, Trump juga memberikan sanksi kepada Iran di sektor perbankan. Jadi, tak ada lagi transaksi dengan bank-bank asal Iran.
Meskipun ada pelarangan, Trump mengecualikan kepada delapan negara yang langganan minyak untuk tetap membeli dari Iran. Memang, ia tak menyebutkan siapa saja negara-negara yang masuk daftar tersebut, tapi India, China, Korea Selatan, Jepang dan Turki diprediksi akan masuk dalam daftar tersebut. Namun Uni Eropa tak masuk dalam daftar pengecualian.
Trump menerapkan sanksi embargo ini setelah AS memutuskan untuk keluar dari kesepakatan nuklir yang dilakukan dengan Iran pada 2015 lalu. Saat itu ada Iran, AS dan enam negara lain yang bersepakat untuk menghentikan rencana produksi senjata nuklir.
"Sekarang Iran jadi negara yang berbeda. Mereka ingin mengambil alih seluruh Timur Tengah," kata Trump dikutip dari Reuters, Selasa (6/11/2018).
Untuk menghadapi sanksi embargo tersebut, International Monetary Fund (IMF) meminta Iran untuk mengeluarkan kebijakan sekaligus menjaga stabilitas makro ekonomi negara tersebut.
"Amerika tidak bisa melakukan apapun terhadap bangsa kita. Kami punya pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola ekonomi negara," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qasemi. (dtf)