Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produksi pertanian dan nilai tambah dengan mengembangkan berbagai inovasi teknologi yang menitikberatkan peningkatan produktivitas dan pertanian berkelanjutan.
Di hadapan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Hasanudin (UNHAS) yang berkunjung ke kantor Kementan, Jakarta, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan sejumlah langkah strategis yang dilakukan oleh kementeriannya, sehingga bisa meraih sejumlah capaian.
"Hari ini Kementerian Pertanian mendapatkan penghargaan masalah Keterbukaan Informasi masuk jajaran terbaik dari seluruh kementerian. Kami sampaikan Kementerian Pertanian mendapatkan penghargaan yang sebelumnya tidak pernah diraih. WTP selama dua tahun berturut-turut setelah kita perbaiki dalam, antigratifikasi terbaik dari KPK," kata Amran, dalam keterangan tertulis, Selasa (6/11/2018).
Amran juga menyampaikan bahwa berbagai kebijakan dan regulasi yang diubah untuk memperbaiki sektor pertanian ternyata berdampak positif. Peminat sektor pertanian (perguruan tinggi) dari seluruh Indonesa naik, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) di Kementerian Pertanian naik 500 % pendaftarnya.
"Pertanian tradisional kita tinggalkan, paradigma lama kita tinggalkan, kita gerakkan teknologi pertanian modern," jelas Amran.
Amran menjelaskan kepada para mahasiswa bahwa sektor pertanian memiliki nilai ekonomi yang sangat menjanjikan. Jika dilihat dari segi pendapatan, delapan dari sepuluh orang terkaya di Indonesia bergerak dari sektor pertanian. Ditambah lagi sasaran pengembangan pertanian saat ini menitikberatkan peruntukannya bagi generasi muda seperti pengembangan mekanisasi pertanian.
Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Universitas Hasanuddin (UNHAS) Saleh Pallu menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja Kementan yang kini telah menunjukkan berbagai hasil capaian, salah satunya ditunjukkan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang memprediksi produksi beras surplus di tahun 2018 ini.
"Hasil perhitungan BPS terakhir sudah terjadi swasembada pangan (beras). Pak Menteri tak perlu koar-koar (swasembada), ini masyarakat dan data telah buktikan," ujar Saleh.
Menurut Saleh, data BPS tersebut sudah menunjukkan secara objektif bahwa kinerja Kementan secara kemperhensif telah menjalankan kebijakan yang tepat. Melalui peningkatan kualitas kelembagaan Kementan sendiri, meningkatkan kualitas benih atau bibit, peningkatan pengadaan sarana dan prasarana pendukung pertanian, hingga penguatan kelembagaan petani.
"Jika bisa memanfaatkan bibit (berkualitas), pengairan yang tepat, tambah lagi alsintan (alat mesin pertanian) yang sudah modern ini saya kira swasembada akan tercapai, dan menurut saya ini telah dia (Amran) buktikan," ujar Saleh. (dtf)