Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatra Utara mendorong lompat batu di Desa Bawomataluo, Kabupaten Nias Selatan (Nisel) dan tarian adat Nias semakin mendunia.
Lompat batu yang terus dilestarikan turun temurun dan sarat dengan filosofi itu adalah salah satu kebanggaan budaya nasional dari Nias. Keberadaannya harus diarahkan untuk mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan dalam negeri dan mancanegara.
Tarian adat Nias yang merefleksikan semangat dan karakter suku Nias, juga salah satu aset budaya nasional. Penataan seperti koreonya harus ditingkatkan lagi sehingga memberi kesan menarik sebagaimana yang dilakukan masyarakat Bali.
"Kami mencatat lompat batu, tarian adat seperti tarian perang, penyambutan tetamu dan lainnya, harus bersama-sama kita tata lagi kemasannya sebagai destinasi wisata unggulan yang semakin mendunia, termasuk Pantai Sorake harus juga kita dorong mendunia," kata General Manager PLN Wilayah Sumut, Feby Joko Priharto, di Medan, Kamis (8/11/2018).
PLN UIW Sumut, kata Feby, menilai sektor pariwisata Nias saat ini yang paling mudah dikelola untuk menggerakkan ekonomi setempat.
"Atas hal itulah harus sama-sama kita mengelola potensi pariwisata Nias agar bertumbuhnya perekonomian lokal," sebut Feby.
Untuk mewujudkannya, PLN UIW Sumut telah meresmikan pengoperasian fasilitas Pusat Informasi (Information Center) untuk wisatawan, di Desa Bawomataluo, Selasa (6/11/2018), oleh Direktur Bisnis PLN Regional Sumatera, Wiluyo Kusdwiharto.
Melalui program PLN Peduli, PLN UIW Sumut memberikan bantuan berupa pembangunan information center untuk turis dan penataan tampilan desa dengan membangun dan merapikan tempat penjemuran.
Dalam program ini, PLN secara simbolis juga menyerahkan bantuan senilai Rp 265 juta ke Desa Bawomataluo sebagai Desa Wisata Binaan PLN, yang diserahkan Wiluyo Kusdwihato didampingi Feby Joko Priharto. Bantuan itu diterima Kepala Desa Bawo Mataluo, Hans Martin.
Dengan bantuan PLN itu, diharapkan masyarakat semakin terdorong menampilkan beragam keindahan sehingga bisa menghadirkan lebih banyak turis ke Desa Bawomatoluo khususnya dan ke Nias umumnya.
Secara terpisah, Kepala Desa Bawo Mataluo, Hans Martin, mengatakan sejak beroperasinya information center tiga bulan yang lalu, kunjungan turis meningkat. "Dari biasanya 200 orang perbulan, kini atara 1.000 - 1.700 orang turis. Terima kasih kepada PLN Wilayah Sumut," katanya.
Sebelumnya, PLN UIW Sumut telah memberikan bantuan bernilai Rp145 juta untuk pengembangan Museum Pusaka di Gunung Sitoli sebagai salah satu destinasi wisata di Kepulauan Nias yang ikonik, September 2018.
Bantuan itu berupa perlengkapan elektronik seperti CCTV dengan layar monitor 40 inchi, komputer dan laptop, handy talkie, juga alat-alat kebersihan lainnya. Tujuannya agar standar dan kualitas museum meningkat.
Selain itu, PLN juga memberikan pelatihan manajemen keuangan serta pemasaran untuk mempromosikan Museum Pusaka Nias sebagai salah satu destinasi wisata.