Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memberikan pengarahan kepada calon duta besar RI. Pengarahan diberikan secara tertutup.
"Pada hari ini Bapak Wakil Presiden berkenan untuk memberikan masukan dan pengarahan bagi para calon kepala perwakilan yang terdiri dari 22 duta besar, calon duta besar, 1 calon konsul jenderal dan 2 calon wakil tetap republik Indonesia untuk di New York," ujar Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir kepada wartawan seusai acara di Gedung Kemlu, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat (9/11/2018).
JK memberikan pengarahan terkait kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan negara sahabat. JK juga menekankan pentingnya kontribusi dalam menjaga perdamaian.
"Bagaimana kita harus istilahnya dua hal yaitu berdagang, mendorong perdagangan di masing masing negara yang ditempati, Yang kedua ditekankan bapak wakil presiden bagaimana kita bisa berkontribusi terhadap perdamaian dan menjaga perdamaian," terang pria yang akrab disapa Tata ini.
Tata menegaskan, JK tidak menyinggung terkait Pilpres 2019kepada calon duta besar. Para calon dubes diminta menjaga image Indonesia di mata dunia.
"Justru kita adalah wakil Indonesia, dan bukan kita tidak berpolitik. Itulah yang ditekankan kita harus mencopot baju kita dan kita harus mewakili, menjadi wakil Indonesia," ujar Tata.
Sebelumnya, ada 22 orang yang ditetapkan sebagai duta besar. Mereka adalah:
1. Abdul kadir Jaelani untuk Kanada merangkap ICAO, berkedudukan di Ottawa
2. Abdurachman Hudiono Dimas Wahab untuk Republik Hungaria, berkedudukan di Budapest
3. Al busyra Basnur untuk Republik Demokratik Federal Etiopia merangkap Republick Djibouti dan African Union, berkedudukan di Addis Ababa
4. Adriana Supandy untuk Papua Nugini merangkap Kepulauan Solomon, berkedudukan di Port Moresby
5. Arrmanatha Christiawan Nasir untuk Republik Perancis merangkap Kepangeranan Andorra Keharyapatihan Monaco dan UNESCO, berkedudukan di Paris
6. Berlian Napitupulu untuk Republik Demokratik Korea, berkedudukan di Pyongyang
7. Cheppy T Wartono untuk Republik Meksiko Serikat merangkap Belize, Republik El Savador, dan Republik Guatemala, berkedudukan di Mexico City
8. Dewa Made Juniarta Satrawan untuk Republik Zimbabwe merangkap Republik Zambia, berkedudukan di Harare
9. Edy Yusup untuk Republik Federasi Brasil, berkedudukan di Brasilia
10. Hajriyanto Thohari untuk Republik Lebanon, berkedudukan di Beirut
11. Hasrul Azwar untuk kerajaan Maroko merangkap Republik Islam Mauritania, berkedudukan di Rabat
12. Julang Pujianto untuk Republik Suriname merangkap republik Guyana, berkedudukan di Paramaribo
13. Kenssy Dwi Ekaningsih untuk Republik Ceko, berkedudukan di Praha
14. Lalu Muhammad Iqbal untuk Republik Turki, berkedudukan di Ankara
15. Mahendra Siregar untuk Amerika Serikat, berkedudukan di Washington DC
16. M Chandra Widya Yudha untuk Republik Serbia merangkap Montenegro, berkedudukan di Beograd
17. Muhammad Anshor untuk Republik Chile, berkedudukan di Santiago
18. Siti Nugraha Mauludiah untuk Republik Polandia, berkedudukan di Warsawa
19. Sunaryo Kartadinata untuk Republik Uzbekistan merangkap Republik Kirgizstan, berkedudukan di Tashkent
20. Tri Tharyat untuk Kuwait, berkedudukan di Kuwait City
21. Usra Hendra Harahap untuk Republik Federal Nigeria, merangkap Benin, Republika Burkina Faso, Republik Gabon, Republik Ghana, Republik Khamerun, Republik Kongo, Republik Liberia, Republik Niger, Republik Demokratik Sao Tome dan Principe, Republik Togo, dan ECOWAS, berkedudukan di Abuja
22. Wajid Fauzi untuk Republik Arab Suriah, berkedudukan di Damaskus.