Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra meragukan rekam jejak perjuangan Islam pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga. Gerindra menyebut Prabowo tak suka mengumbar perbuatannya di publik.
"Bukan tipe Prabowo untuk menjelaskan apa yang telah diperbuatnya untuk Islam dan umat Islam, termasuk untuk masyarakat miskin Indonesia yang masih banyak dari kalangan umat Islam," kata Ketua DPP Gerindra Sodik Mujahid kepada wartawan, Jumat (9/11/2018).
"Biarlah tokoh-tokoh umat yang cerdas, baik yang tua dan yang muda, termasuk yang memahami kondisi umat Islam di zaman Beny Murdani, yang memahami apa yang dipertanyakan Yusril," lanjut dia.
Selain itu, Sodik menilai Prabowo sebagai sosok yang tulus membangun bangsa. Ia pun meminta Yusril tak lagi mengganggu Prabowo setelah memilih menjadi pengacara bagi Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Gerindra pahami keputusan YIM jadi pengacara Jokowi dan Ma'ruf. Tapi jangan cari-cari alasan terkait dengan umat Islam, karena akan makin bertambah antipati umat Islam yang melek kepada keputusan YIM," ujarnya.
Sodik kemudian mengaitkan keputusan Yusril menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf dengan keraguan terhadap perjuangan Islam Prabowo. Menurut dia, pernyataan Yusril itu bisa ditafsirkan lain oleh umat Islam.
"Pernyataan YIM (Yusril Ihza Mahendra) tentang hal tadi akan ditafsirkan oleh umat Islam bahwa YIM menjadi pengacara Jokowi dan Ma'ruf karena YIM menilai Jokowi dan Ma'ruf lebih jelas dan lebih banyak jasanya kepada Islam dibanding Prabowo dan Sandi. Ini tentu akan diangggap penilaian YIM yang menggelikan oleh umat Islam dan tokoh-tokohnya, termasuk oleh kader-kader PBB," tutur Sodik.
Sebelumnya, Yusril mengaku ragu akan citra yang selama ini dikembangkan seolah pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno banyak berjasa untuk kepentingan Islam. Menurut dia, selama ini hampir tak ada rekam jejak Prabowo-Sandi dalam aspek tersebut.
"Jadi kalau Pak Prabowo dianggap sangat Islam, saya sendiri kurang percaya juga dengan hal itu. Apa iya? Sebab, nggak ada track record-nya," kata Yusril kepada detikcom, Kamis (8/11).dtc