Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Pekalongan. Kedatangan jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP, Joyo Nuroso di Pekalongan disambut isak tangis keluarga dan kerabat. Jenazah ke 79 korban Lion Air yang berhasil teridentifikasi ini tiba di kampung kelahiranya di Desa Jetak Kidul, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan.
Saat peti jenazah mulai dieluarkan dari mobil jenazah dengan nomor polisi H 1107 HG, isak tangis keluarga dan kerabat korban mulai pecah. Tangisan pihak keluarga semakin menjadi saat peti jenazah Joyo disemayamkan di dalam rumah duka.
Bahkan tampak istri korban dan sanak keluarga lainnya nampak pingsan, tidak kuasa melihat peti jenazah yang bertuliskan nama Joyo Nuroso.
Rumah duka juga nampak didatangi warga,kerabat, rekan untuk melakukan penghormatan terakhir sebelum korban diantarkan ke tempat peristirahatan yang terakhir. Belasan karangan bunga duka cita juga nampak berjajar hingga ke ruas-ruas jalan gang desa setempat.
Tampak hadir pula para pegawai Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Kaungan (DJPB) Bangka Belitung dan dari Jasa Rahardja.
Perwakilan dari Lion Air, Ari Siwowibowo selaku Station Manager Lion Air, mengatakan Joyo Nuroso ini merupakan korban ke 79 yang berhasil diridentifikasi.
"Jadi masih 119 dari jumlah semuanya. Kita di sini hanya bertugas untuk mengawal sampai rumah duka dan pemakaman. Kalau soal kompensasi uang duka sudah dikasih di Jakarta," katanya.
Joyo Nuroso sendiri merupakan ASN Kementerian Keuangan yang bertugas sebagai Kasubag Umum KPPN di Pangkal Pinang.
"Pada saat kejadian, beliau adalah akan kembali berdinas usai menengok keluarganya di Semarang penerbangan pagi," kata Supandi Kepala Kantor Wilayah DJPB Provinsi Bangka Belitung.
Supandi menjelaskan dari 189 penumpang, 21 orang di antaranya merupakan pegawai Kementerian Keuangan.
"Enam di antaranya adalah pegawai DJPB. Dan dari enam tersebut, baru yag bisa didentifikasi baru satu yakni Pak Joyo Nuroso," katanya.
Untuk kelima korban lainnya masih menunggu proses identifikasi dari Tim DVI.
Jenazah Joyo Nuroso sebelumnya diterbangkan dari Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 05.40 WIB dengan menggunakan pesawat Batik Air menuju ke Semarang.
"Alhamdulillah landing lacar. Dari Semarang dilanjutkan perjalanan darat dan disemayamkan di rumah Pekalongan ini kemudian dimakamkan siang usai salat zuhur," jelas Supandi.
Supandi mengatakan bahwa Joyo Nuroso dikenal sebagai sosok yang baik di lingkungan keluarga maupun lingkungan kerja yang menjabat sebagai kabag umum di KPP Pangkal Pinang, Bangka Belitung.
Sebelumnya, pada pagi harinya petugas Jasa Rahardja melalui kantor perwakilan di Pekalongan, memberikan santunan pada istri korban yakni Anna Rochmawati sebesar Rp 50 Juta. Santunan tersebut sesuai jaminan UU No 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang Umum.
"Sebelumnya kita turut berduka atas musibah ini. Untuk santunan telah diserahkan ke istrinya tadi," kata Zaenal Kepala Kantor Perwakilan Jasa Rahardja Pekalongan.
Setelah disemayamkan dan di salatkan, jenazah Joyo Nuroso, diantarkan ke tempat peristirahatanya terakhir di Tempat Pemakaman Umum Jetak Kidul pada pukul 12.45 wib.(dtc)