Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Kementerian Pariwisata menggelar kegiatan promosi Destinasi Danau Toba di Departure Hall Level 3 Kuala Lumpur International Airport (KLIA), Malaysia, 9-13 November 2018. Kegiatan itu bertujuan meningkatkan awareness wisatawan terhadap Destinasi Danau Toba. Selama 5 hari booth (panggung mini) yang ada di sana diisi dengan pameran khas Sumatera Utara (Sumut), khususnya Budaya Batak, serta menampilkan tarian dan budaya khas Tapanuli.
Dalam rilis yang diterima Medanbisnisdaily.com, Minggu (11/11/2018), disebutkan, saat ini Malaysia menempati urutan kedua dari 16 fokus pasar utama Indonesia penyumbang perolehan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Bagi kawasan Pariwisata Danau Toba, Malaysia adalah negara pasar utama yang menempati posisi sebagai pasar terbesar asal wisman, sehingga perlu perhatian khusus dalam mengembangkan promosi dan pemasaran untuk meningkatkan kunjungan wisman asal Negeri Jiran itu.
Direktur Utama BPODT, Arie Prasetyo, yang turut hadir didampingi Direktur Pemasaran Pariwisata BPODT, Basar Simanjuntak, di kegiatan Cultura Week itu, tampak sangat antusias melihat sambutan positif pengunjung yang mendekati booth pameran. “Acaranya berlangsung meriah. Khususnya di akhir pekan, pengunjung banyak yang datang mendekat ke pusat informasi pariwisata atau mereka berkerumun menikmati musik dan tarian khas Tapanuli yang kami datangkan langsung dari sanggar-sanggar tari di kawasan Danau Toba,” katanya.
Kegiatan promosi itu dirasakan sangat penting untuk meningkatkan awareness wisatawan terhadap Destinasi Danau Toba (DTB) dalam rangka mendukung penerbangan internasional Air Asia rute DTB–KL yang sudah dimulai 28 Oktober 2018. Penerbangan dengan jadwal 4 kali seminggu itu menjadi aspek koneksi yang harus dimanfaatkan secara maksimal oleh penggiat pariwisata khususnya Destinasi Danau Toba.
“Kami bersama Kementerian Pariwisata mengajak pihak-pihak seperti pemerintah daerah dan stakeeholders untuk menggiatkan promosi seperti ini di luar negeri supaya branding Danau Toba bisa diketahui oleh negeri tetangga kita. Pekerjaan besar untuk bersama-sama membangun pariwisata Danau Toba baik dari sisi konektifitas, infrastuktur dan daya tarik destinasi," kata Arie Prasetyo.
Proyeksi UNWTO yang dituangkan dalam UNWTO’s Tourism 2020 Vision menunjukkan prospek perkembangan sektor pariwisata di masa depan sangat cerah dan menjanjikan karena pada tahun 2020 jumlah kunjungan wisatawan international diperkirakan akan mencapai lebih dari 1,56 miliar. Dari jumlah itu, 397 juta wisatawan atau sekitar 25% akan mengalir ke kawasan Asia Pasifik.
Indonesia harus berusaha keras merebut pasar di dunia pariwisata internasional, terutama di kawasan Asia Pasifik, guna mencapai target pariwisata nasional yaitu 20 juta kunjungan wisman dan 275 juta perjalanan wisatawan nusantara di tahun 2019. Di sisi lain, Danau Toba sebagai salah satu dari 10 Destinasi Wisata Prioritas, juga harus “bersaing” dengan destinasi prioritas lain dan seluruh destinasi wisata di Indonesia untuk merebut pasar wisman.
Sebagai badan yang melakukan fungsi fasilitasi dan koordinasi pengembangan kepariwisataan di kawasan Danau Toba, BPODT perlu melakukan berbagai terobosan sebagai upaya percepatan pengembangan kawasan pariwisata Danau Toba dari berbagai sisi. Dari sisi promosi dan pemasaran, Lake Toba Cultura Week 2018 dan kegiatan-kegiatan sejenis lainnya akan terus dilakukan, sebagai bentuk sosialisasi pengembangan 3A (atraksi, aksesibilitas dan akomodasi) di kawasan Danau Toba, sehingga mampu bersaing dengan destinasi lain di Indonesia dan region Asia Tenggara dalam menarik wisatawan untuk berkunjung.
Untuk informasi, kegiatan pertunjukan musik dan tarian di kegiatan Cultura Week 2018 dibagi dua sesi, yaitu sesi siang (11.00-12.30) dan sesi sore (15.30-17.00). Setiap sesi mengangkat seni dan budaya Batak yang hidup dan berkembang di kawasan Danau Toba melalui penampilan tari-tarian tradisonal, lagu-lagu daerah, musik tradisional dan seni tenun ulos yang merupakan kain tradisional Batak. Dalam kesempatan itu, BPODT menggandeng Sanggar Dolok Sipiak dari Parapat, Kabupaten Simalungun, yang mengirimkan delegasi keseniannya sebagai tindak lanjut dari pembinaan sanggar-sanggar seni di kawasan yang telah dilaksanakan BPODT melalui dukungan pementasan berjadwal di beberapa titik di kawasan Danau Toba.
Direktur Pemasaran Pariwisata BPODT, Basar Simanjuntak, mengatakan, sanggar seni yang tampil selama acara di KLIA adalah sanggar-sanggar yang telah dibina dan di-support pengembangannya di kawasan Danau Toba, dan sampai saat ini menjadi salah satu kegiatan positif anak-anak muda penggiat seni yang diinisiasi BPODT dengan komunitas lokal. Hingga kini ada dua sanggar tari yang bekerja sama dengan BPODT Kementerian Pariwisata yaitu di kawasan Pantai Situngkir Samosir dan di kawasan Dolok Sipiak Parapat. Pementasan berjadwal yang dilakukan sekali seminggu setiap akhir pekan sudah berlangsung selama 7 bulan.
Selain kegiatan pentas seni budaya, dilakukan juga pemutaran video promosi serta pembukaan information desk yang memberikan pelayanan informasi pariwisata di kawasan Danau Toba. Pembagian brosur, booklet dan video promosi beserta merchandise juga dilakukan oleh staf-staf pendamping di information desk tersebut kepada pengunjung yang tertarik lebih jauh ke Destinasi Danau Toba.