Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Istanbul. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan telah menyerahkan bukti rekaman audio terkait pembunuhan wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi, kepada sejumlah negara. Rekaman itu jadi salah satu petunjuk penting dalam pembunuhan Khashoggi.
"Kami telah menyerahkan sejumlah rekaman. Kami memberikannya kepada Arab Saudi, kepada Amerika Serikat, kepada Jerman, Prancis dan Inggris -- kami memberikannya kepada mereka semua," sebut Erdogan.
Seperti dilansir CNN dan Hurriyet Daily News, Senin (12/11/2018), Erdogan menyampaikan hal itu sebelum terbang ke Paris untuk memperingati Perang Dunia I. Erdogan mengatakan negara yang dikirimkan sudah mendengar percakapan yang ada di dalam rekaman.
Dalam rekaman itu ada kata-kata terakhir dari Khashoggi sebelum dibunuh di Konsulat Jenderal Saudi.
Otoritas Saudi, melalui Jaksa Agung Saud al-Mojeb, telah mengakui bahwa Khashoggi tewas dalam pembunuhan berencana. Namun keberadaan jenazahnya dan siapa pemberi perintah pembunuhan hingga kini belum diketahui.
Kata-kata terakhir Khashoggi diungkapkan surat kabar propemerintah Turki, Sabah. Khashoggi menyebut dirinya merasa sesak napas.
Kepala investigasi, Nazif Karaman, seperti dilansir Al-Jazeera, mengatakan Khashoggi dicekik sementara kepalanya ditutupi tas plastik oleh para pembunuhnya. Pembunuhan Khashoggi, berdasarkan rekaman audio itu, diketahui berlangsung selama 7 menit.
"Saya sesak napas ... Lepaskan tas ini dari kepala saya, saya klaustrofobia," ucap Khashoggi menurut rekaman audio dari dalam Konsulat Saudi di Istanbul, seperti disampaikan Karaman dan dikutip Al-Jazeera.
Disebutkan Karaman bahwa pembunuh Khashoggi menutupi lantai Konsulat Saudi dengan plastik sebelum memutilasi jenazahnya. Proses mutilasi, menurut Karaman, berlangsung selama 15 menit dengan dipimpin Salah al-Tubaigy, pakar forensik yang juga Kepala Dewan Forensik Ilmiah Saudi.
Jaksa penuntut umum Istanbul menyebut Khashoggi tewas dicekik dalam aksi yang direncanakan dan jenazahnya dimutilasi.
Sumber dari kantor Jaksa Agung Turki sebelumnya menyebut polisi Turki menemukan jejak hydrofluoric acid atau asam fluroida dan sejumlah zat kimia lainnya di dalam sumur yang ada di kediaman resmi Konsul Jenderal (Konjen) Saudi di Istanbul. Sumber itu juga menyebut jenazah Khashoggi yang dimutilasi, dilarutkan dalam zat asam di dalam salah satu kamar di kediaman resmi Konjen Saudi yang berjarak 200 meter dari Konsulat Saudi.
Surat kabar Sabah disebutkan akan segera merilis gambar dari peralatan yang dibawa dan digunakan oleh tim pembunuh Khashoggi. Selain itu potongan rekaman yang menunjukkan momen-momen terakhir Khashoggi juga akan dirilis.
Negara pertama yang mengkonfirmasi telah menerima rekaman ini ialah Kanada. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan pihak intelijen Kanada telah mendengarkan rekaman tersebut. Namun, Trudeau menegaskan dia tak mendengar langsung rekaman tersebut.
"Agen intelijen Kanada bekerja sama begitu erat dengan intelijen Turki, dan Kanada telah diberitahu semua hal tentang apa bukti-bukti yang bisa dibagikan oleh Turki," tutur Trudeau.
Khashoggi (60) yang seorang wartawan senior dan kolumnis The Washington Post ini tewas dibunuh setelah masuk ke dalam Konsulat Saudi pada 2 Oktober lalu. Kematiannya begitu misterius hingga membuat dunia internasional ikut menuntut Arab Saudi untuk membuat penanganan kasus ini dilakukan secara transparan.(dtc)