Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Washington DC. Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dilaporkan berada di bawah tekanan sang istri, Melania, untuk memecat Wakil Penasihat Keamanan Nasional. Pemecatan ini disebut-sebut terkait penanganan kunjungan Melania ke Afrika.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (14/11/2018), informasi itu disampaikan oleh dua sumber yang dekat dengan Gedung Putih. Dua ajudan kepresidenan AS menyebut bahwa Trump sempat mempertimbangkan untuk memecat Wakil Penasihat Keamanan Nasional Mira Ricardel. Namun pada Selasa (13/11) waktu setempat, Ricardel diketahui masih bekerja di kantornya yang ada di West Wing Gedung Putih.
Sumber itu menyebut bahwa kantor Ibu Negara AS mengambil langkah luar biasa dalam merilis pernyataan yang menyatakan Ricardel harus dipecat. Langkah luar biasa dengan merilis pernyataan ini tergolong jarang terjadi, meskipun secara historis Ibu Negara AS dikenal kerap menekan suami-suami mereka dalam sejumlah persoalan.
"Ini merupakan posisi Kantor Ibu Negara AS bahwa dia (Ricardel-red) tidak lagi layak mendapat kehormatan untuk mengabdi di Gedung Putih ini," sebut juru bicara Melania, Stephanie Grisham, dalam pernyataannya.
Grisham tidak menyebut alasan mengapa Melania ingin Ricardel dipecat. Namun sejumlah pejabat Gedung Putih menyebut hal itu terkait kunjungan Melania ke Afrika pada Oktober lalu.
Dua sumber lainnya yang memahami persoalan ini menuturkan kepada Reuters bahwa Melania mengeluh kepada Trump bahwa dirinya tidak senang dengan cara Ricardel memperlakukan dirinya. Diketahui bahwa Ricardel merupakan mantan eksekutif Boeing Co yang bekerja pada tim kampanye kepresidenan Trump dan dipilih oleh penasihat keamanan nasional John Bolton untuk menjadi wakilnya pada awal tahun ini.
Menurut sumber-sumber itu, Melania secara terang-terangan meminta Trump memecat Ricardel setelah caranya menangani kunjungan ke Afrika 'tidak berjalan baik'.
Salah satu sumber menyebut Melania merasa Ricardel berupaya memperlakukan dirinya dengan tidak adil terkait sumber daya pemerintah yang dialokasikan untuk menyokong kunjungannya ke Afrika. Tidak dijelaskan lebih lanjut maksud perlakuan tidak adil itu.
Belum ada komentar dari Dewan Keamanan Nasional (NSC) maupun Ricardel sendiri terkait laporan ini.
Seorang pejabat Gedung Putih yang enggan disebut namanya, menyatakan Ricardel sama sekali belum pernah bertemu Melania. Pada Selasa (13/11) waktu setempat, Ricardel masih tampak menghadiri perayaan Diwali di Gedung Putih. Pernyataan tak biasa yang dirilis kantor Melania soal saran pemecatan Ricardel dikeluarkan setelah perayaan itu berakhir. (dtc)