Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Panyabungan. Akibat banji yang terjadi di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), seluas 2.776,65 hektare sawah padi gogo mengalami gagal panen karena terendam banjir. Selain sawah, banjir juga merusak irigasi serta pemukiman warga setempat.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Madina, Taufik Zulhandra Ritonga, kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (15/11/2018), mengatakan, sawah dan irigasi yang rusak berada di 23 kecamatan. "Akibat cuaca buruk yang melanda Kabupaten Mandailing Natal sejak Oktober hingga Nopember 2018 telah merusak 2.776,65 hektare sawah," ujarnya.
Bukan hanya sawah padi, banjir juga merusak tanaman palawija, hortikultura, dan jalan usaha tani. Taufik mengatakan, untuk tanaman palawija dan hortikultura yang rusak seluas 4.038,10 hektare milik warga yang terkena banjir.
Oleh sebab itu ia berharap kepada Gubernur Sumatra Utara, Eddy Rahmayadi, agar memberikan cadangan benih nasional untuk membantu petani masyarakat yang rusak.
Ia juga meminta dimasukkan ke dalam program Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP). "Kita berharap untuk musim berikutnya, para petani mendapat bantuan, minimal mengurangi kerugian yang dialami," harapnya.